2. SEJARAH DOA ROSARIO

  1. Doa Rosario menjadi kesukaan umat Katolik. Rosario merupakan pendarasan misteri iman: peristiwa Gembira, Sedih, Mulia, dan Cahaya. Dengan peristiwa-peristiwa tersebut, kita mengenangkan Inkarnasi Tuhan, pewartaan-Nya di hadapan public, sengsara dan wafat-Nya, dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dengan demikian, berdoa Rosario membantu kita untuk tumbuh dalam penghayatan akan misteri-misteri yang kita renungkan. Dalam doa Rosario, kita mohon bantuan Bunda Maria yang akan menghantarkan kita kepada Putranya.
  2. Manik-manik dalam Rosario untuk membantu orang menghitung jumlah doa Bapa Kami atau Salam Maria. Maka disebut manik-manik Pater Noster (Bapa Kami). Mengapa disebut demikian? Karena, pada abad ke-12, mereka yang mendaraskan mazmur hanyalah para rahib dan para imam, sedangkan umat yang tidak sekolah alias buta hurup, mendaraskan 150 Bapa Kami sebagai ganti mendaraskan 150 Mazmur.
  3. Struktur Rosario mengalami perkembangan pada abad ke-12 dan ke-15. Pada waktu itu berdoa Rosario adalah mendaraskan 50 kali salam Maria untuk mengenangkan peristiwa “sukacita” dalam hidup Yesus dan Maria. Perkembangan lebih lanjut, dalam doa Rosario ditambahkan peristiwa “dukacita Maria” dan “sukacita surgawi”, sehingga jumlah salam Maria menjadi 150. Dan akhirnya doa 150 Salam Maria digabungkan dengan 150 kali Bapa Kami. Terlebih dahulu didoakan Bapa Kami diteruskan dengan Salam Maria, begitu sampai 150 kali.
  4. Pada abad ke-16 diperkenalkan lima misteri Rosario didasarkan pada tiga rangkaian peristiwa: Peristiwa GEMBIRA, mencakup: Maria menerima kabar gembira, Maria mengunjungi Elisabet, Yesus dilahirkan di Betlehem, Yesus dipersembahkan di dalam kenisah, dan Yesus diketemukan dalam Bait Allah. Peristiwa SEDIH, mencakup: Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakrat maut, Yesus didera, Yesus dimahkotai duri, Yesus memanggul salib-Nya, dan Yesus wafat di salib. Peristiwa MULIA, mencakup: Yesus bangkit dari mati, Yesus naik ke surga, Roh Kudus turun atas para rasul, Maria diangkat ke surga, dan Maria dimahkotahi di surga. Pada tahun 2002, Paus Yohanes Paulus II menetapkan peristiwa CAHAYA, mencakup Yesus dibaptis di sungai Yordan, Yesus menyatakan diri dalam perjamuan nikah di Kana, Yesus mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan, Yesus dipermuliakan, dan Yesus menetapkan Ekaristi. Juga setelah penampakan Bunda Maria di Fatima pada tahun 1917, doa yang diajarkan Bunda Maria kepada anak-anak, ditambahkan pada akhir setiap misteri: “Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang amat membutuhkan kerahiman-Mu.”
  5. Doa Rosario menjadi semakin dikenal pada tahun 1500-an, teristimewa atas upaya Paus Pius V. Pada waktu itu kaum Muslim Turki menyerang “orang-orang kafir” Eropa Timur. Tahun 1521 Bulgaria dan Hungaria jatuh ke tangan Muslim. 1526 pasukan muslim berada di perbatasan Austria. Tahun 1570, Turki mengultimatum Venisia agar menyerahkan kepulauan Siprus. Venisia menolak dan terjadilah perang selama 11 bulan. Pada 1 Agustus 1571, Siprus takluk.
  6. Paus Pius V mengorganisir suatu armada di bawah komando Don Juan dari Austria. Paus Pius V minta segenap umat beriman untuk mendaraskan doa Rosario dan mohon bantuan Bunda Maria di bawah gelar “Bunda Kemenangan”, memohon Tuhan menganugerahkan kemenangan kepada umat Kristiani. Tanggal 7 Oktober 1571 terjadi pertempuran di Lepanto. Dalam waktu 5 jam, kaum muslim dikalahkan. Sebagai ucapan syukur, setahun kemudian, Paus Pius V menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Hari Raya Rosario, dan menganugerahi Bunda Maria dengan gelar: Bunda Penolong bagi orang beriman.