Minggu, 30 Sept 18, HMB XXVI KEMAHAKUASAAN ALLAH SUNGGUH TANPA BATAS

BACAAN

Bil 11:25-29 – Apakah engkau begitu giat mendukung diriku?”
Yak 5:1-6 – “Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat”
Mrk 9:38-40 – “Barangsiapa tidak melawan kita, ia memihak kita”

 

RENUNGAN

  1. Yohanes dan murid lain diberi kuasa untuk menaklukkan setan-setan. Mereka berpikir bahwa kuasa tersebut hanya diberikan kepada mereka. Maka ketika ada orang lain mengusir setan, Yohanes mencegahnya. Tanggapan Yesus: “Janganlah kamu cegah dia! … Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.” Apa artinya?
  2. Allah bekerja dalam hidup setiap orang lewat perbuatan baik mereka. Perbuatan baik, termasuk mengusir setan, bukan monopoli murid-murid Kristus. Melalui dokumen Nostra Aetate, Konsili Vatikan II menegaskan bahwa Tuhan Yesus mewahyukan DIri-Nya tidak hanya melalui kekristenan, tetapi juga melalui agama-agama dan kebudayaan dunia yang beraneka ragam. Hal ini mau menegaskan bahwa kemahakuasaan Allah sungguh tanpa batas. Allah bekerja tidak hanya dalam diri para pengikut-Nya, tetapi juga di setiap orang yang berkehendak baik.
  3. Yang dituntut dari kita: Pertama, kita atau komunitas Kristen harus terbuka terhadap cara bertindak Allah. Allah adalah pencipta segala kebaikan, kita tidak bisa membatasi cara kerja Allah. Kedua, kita harus membuka diri terhadap segala kebaikan yang dilakukan orang lain, membuka hubungan dengan kelompok agama-agama lain demi kebaikan semakin banyak orang. Kita tidak boleh (lagi) memonopoli keselamatan Allah. (MS)