Jumat, 28 Sept 18, St. Wenseslaus: martir, MEMAHAMI MESIAS HAMBA

BACAAN

Pengkhotbah 3:1-11 – “Untuk segala sesuatu di bawah langit ada waktunya”
Luk 9:18-22 – “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga”

 

RENUNGAN

  1. Yesus tidak tertarik terhadap public rating yang dipaparkan lembaga survey dengan pertanyaan: “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Mengapa? Karena jawaban mereka jauh dari kebenaran. Dan jawaban tersebut tidak ada maknanya sama sekali. Kepada murid-murid-Nya: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jadi: bukan kata orang, tetapi bagaimana aku memiliki relasi pribadi dengan Allah.
  2. Yesus membentuk Gereja yang berintikan para nelayan, dengan tujuan agar mereka meneruskan karya keselamatan-Nya sesudah Ia wafat. Yesus membentuk jati diri murid-murid untuk percaya sungguh-sungguh pada ke-Allah-an Yesus dan misi-Nya. Hasilnya nampak ketika Petrus mengatakan: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah,” walaupun pengakuan itu belum teruji. Pertanyaan untuk kita: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Sudahkah imanku teruji?
  3. “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Salib merupakan satu-satunya jalan keselamatan. Yesus satu-satunya penyelamat dunia. Melalui sengsara dan wafat-Nya, Yesus menjadi solusi terhadap semua permasalahan kita. Inilah mengapa Ia berkata: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23). Siapkah aku mengikuti Mesias tersalib? (MS)