26. KERENDAHAN HATI SANTA FAUSTINA

  1. Rendah hati merupakan salah satu unsur sikap dewasa. Kebalikan dari rendah hati adalah sikap sombong. Bagi Santa Faustina, bagaimana pun, kerendahan hati menyenangkan hati Tuhan. Di mana ada kesombongan, di situ tidak ada Tuhan (BHF 1563).
  2. Santa Faustina menghayati seluruh hidupnya dalam kerendahan hati. Ia menuliskan pengalaman kerendahan hatinya dalam buku catatan hariannya:
    1) Menahan diri untuk tidak memberikan penilaian mengenai hal yang bukan urusannya (BHF 558).
    2) Rela menderita demi menanggung penderitaan orang lain (BHF 190.41).
    3) Menjadi kurban yang terbakar habis demi keselamatan jiwa-jiwa (BHF 1342).
    4) Menerima penderitaan dengan keterbukaan hati, seperti ketika mengalami sukacita (BHF 485).
    5) Memperlakukan orang miskin dengan ramah, menerima mereka seperti Yesus (BHF 1282).
    6) Tidak hanya menahan diri untuk tidak menjelaskan atau membela diri kalau dicela, tetapi bersukacita karena direndahkan (BHF 270).
    7) Selalu siap melayani , tidak membicarakan orang yang tidak hadir, membela nama baik sesama, dan bersuka cita atas keberhasilan orang lain (BHF 241).
    8) Menyembunyikan semua kebaikan diri dari pandangan orang lain (BHF 255).
    9) Berani menyangkal diri (BHF 538).
    10) Seperti bunga violet kecil di rerumputan, demikian Sr. Faustina tidak ingin dikenal (BHF 591).
    11) Bersikap seperti apa adanya (BHF 1503).
    12) Taat kepada Kongregasi demi manfaat bagi seluruh Gereja (BHF 194).
    13) Tidak bersandar pada kekuatannya sendiri, tetapi kepada rahmat Allah (BHF 287).

 

Semoga kita mampu mewujudkan kerendahan hati Santa Faustina ini di dalam hidup kita. (Selasa, 18 Sept 2018, MS)