Selasa, 18 Sept 18, Pekan Biasa XXIV, BELAS KASIH BERARTI MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN

BACAAN

1Kor 12:12-14.27-31a – “Kamu semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya”
Luk 7:11-17 – “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”

 

RENUNGAN

  1. Banyak alasan untuk putus asa, seperti yang dialami oleh seorang janda yang anaknya laki-laki meninggal. Dia kehilangan anak tunggalnya, berarti kehilangan sumber kehidupan. Dia sangat terpukul dan kehilangan harapan. Ketika melihat janda tersebut, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu berkata: “Jangan menangis!” Yesus memberikan harapan dan sukacita, sehingga membuat janda tersebut bangkit dari keterpurukannya.
  2. Yesus memberikan apa yang dibutuhkannya. Ia menghampiri usungan itu, menyentuhnya dan berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Dan anak muda yang telah mati itu hidup kembali; Yesus memulihkan apa yang telah hilang. Ia memenuhi janji-Nya: “Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi” (Why 21:4). Setelah kita disembuhkan dan diselamatkan, kita harus berani berkata: “Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan” (Rom 14:8).
  3. Belas kasih merupakan dasar pokok ketika Yesus berbuat kebaikan yang mendatangkan sukacita dan hidup baru bagi siapa saja yang dilayani-Nya. Ia tidak akan membiarkan anak-anak-Nya menderita sendirian. Ia selalu menyertai kita. Masih adakah rasa belas kasih di dalam diri kita demi kebahagiaan sesama? (MS)