BKSN KAJ 2018 – PERTEMUAN I ; MENGATASI KONFLIK DALAM PERSAUDARAAN: KISAH YAKUB DAN ESAU
1. Pengantar
Relasi dalam keluarga selain dapat menciptakan kerjasama dan saling tergantung, dapat juga melahirkan konflik. Konflik seringkali dikaitkan dengan kemarahan, kata-kata kasar. Penyebabnya bisa bermacam-macam, al karena perbedaan individu, latar belakang, kepentingan, pendapat. Yang penting bukan bagaimana meredam konflik, tetapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak perlu merusak persaudaraan. Konflik bisa menjadi hal yang konstruktif.
2. Penjelasan Singkat Bacaan Kitab Suci:
1). Kej 25:21-23 – Konflik sejak dari kandungan.
Penebusan dan penggenapan perjanjian tidak akan tercapai hanya melalui cara-cara alami, tetapi harus melalui doa. Kasih karunia dan tindakan Allah sebagai tanggapan terhadap doa dan pencarian akan Allah; doa merupakan sarana yang dengannya Allah berkenan menyalurkan janji-janji dan berkat-berkat-Nya.
Esau saudara kembar Yakub, ia lahir terlebih dahulu sehingga beroleh hak kesulungan. Karena tubuhnya berbulu, maka ia dinamai Esau. Yakub yang berarti penipu, lahir kemudian.
2). Kej 25:29-34 – Tragedi sup kacang merah.
Sebelum dilahirkan, mereka sudah bertengkar di dalam kandungan dan lanjut sampai dewasa. Esau menjual hak kesulungan, hal ini berarti: a) Ia memandang rendah berkat-berkat Allah dan perjanjian-Nya, b) ia mempunyai nafsu rendah karena menjual hak kesulungannya dengan makanan. Sedangkan Yakub sangat menghargai hak kesulungan, sampai ia memperoleh dengan segala cara, sekali pun harus menipu. Yakub berkenan kepada Tuhan, karena ia sangat menghargai janji-jani-Nya.
3). Kej 27:34-35 – Berkat yang tertukar
Rangkaian tipu menipu dikehendaki oleh Allah.Bagi Allah, yang penting, rencana-Nya terlaksana.
4). Kej 29:25-27 – Yakub menebus kesalahannya
Allah mengijinkan Yakub ditipu oleh Laban dan Lea untuk menghukum dan menyadarkan akan kejahatannya ketika ia menipu ayah dan kakaknya sendiri. Baca Gal 6:7.
5). Kej 33:3.9-11 – Rekonsiliasi konflik dengan menyadari berkat
Sujud sampai tujuh kali, artinya Yakub tunduk sepenuhnya pada Esau. Yakub tidak lagi merasa takut, melainkan berani. Esau tidak lagi benci, melainkan telah menjadi baik. Hati Esau berubah. Allah telah mengubah kebencian menjadi kemurahan hati. Esau mendatangi Yakub dengan pengertian dan pengampunan. Allah telah mengubah kedua saudara itu. Orang yang merendahkan diri di hadapan Allah menemukan bahwa Allah telah meluruskan jalan di depannya.
3.Penyebab konflik dalam keluarga dan hidup bersaudara
Cemburu buta, perbedaan pendapat, masalah ekonomi, privasi, perbedaan agama, kurangnya kasih sayang, kurangnya komunikasi, perselingkuhan, egosentris, kesibukan tiada henti, salah paham, gagal paham, merasa kurang dihargai, dibanding-bandingkan.
4.Penyelesaian