PERINGATAN WAFAT St. YOHANES PEMBAPTIS: SAKSI KEBENARAN
BACAAN
Yer 1:17-19 – “Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka”
Mrk 6:17-29 – “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”
RENUNGAN
- Yohanes Pembaptis adalah perintis jalan bagi Yesus. Kematian Yohanes merupakan bayangan apa yang bakal terjadi dalam diri Yesus.
- Herodes seorang penguasa yang “segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya.” Namun Herodes tidak memiliki ketetapan hati. “Hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” Herodes gampang dimanipulasi orang lain, tidak mampu melawan tekanan dan takut kehilangan harga diri, maka ia memilih membunuh Yohanes.
- Bagi Yohanes, kebenaran lebih penting daripada hidupnya sendiri. Yohanes mempunyai keteguhan hati dan integritas seorang nabi. Dengan sangat keras, ia mengkritik Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Dengan demikian Herodes dicap sebagai penguasa amoral. Resiko bagi Yohanes adalah ditangkap, dibelenggu, dipenjara, dan dibunuh.
- Yohanes kehilangan kepalanya, tetapi ia ia memperoleh kemenangan bagi jiwanya. Herodes kehilangan segalanya, sekaligus kehilangan jiwanya.
- Mungkin, pada suatu saat, kita mengalami tantangan seperti Yohanes Pembaptis, di mana kita harus membela kebenaran dengan resiko dibunuh, tetapi juga bisa menghadapi dilema seperti Herodes. Bagaimana kita harus bersikap?
MS, 29.8.18