BERPUSAT PADA ALLAH DARIPADA FOKUS PADA BEBAN-BEBAN HIDUP

BACAAN

Yeh 34:1-11 – “Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga seterusnya tidak lagi menjadi makanannya”
Mat 20:1-16a – “Iri hatikah engkau karena aku murah hati?”

 

RENUNGAN

  1. Apa yang dibuat tuan tanah dalam Injil hari ini, oleh manusia dipandang sebagai ketidak-adilan serius. Maka mereka sangat kecewa, marah, dan iri hati. Begitulah manusia. Mereka memperlakukan orang berdasarkan besar kecilnya jasa, lama singkatnya masa bakti, besar kecilnya pengorbanan seseorang; dalam melakukan apa pun selalu berdasarkan hitung-hitungan.
  2. Di hadapan Allah, semua manusia akan mendapat upah yang sama, yaitu satu dinar, entah mereka itu uskup, ibu rumah tangga, orang miskin, atau siapa saja. Masalahnya: apakah kita bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah? Karena Allah begitu murah hati, Ia tidak pernah akan mengecewakan kita, dan kita hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah. “Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” (Luk 17:10). Dan upah pasti kita terima, tanpa perlu kita memikirkannya.
  3. Masihkah kita iri hati, marah dan kecewa terhadap orang lain? Tiap hari Allah memberi anugerah berkelimpahan kepada kita, tetapi kita tidak tahu karena kita lebih berpusat pada rasa iri, kecewa, marah, dan tidak bersyukur. Kita coba buka mata dan hati untuk mengetahui betapa Allah memberi banyak anugerah dalam hari-hari hidup kita.

 

MS, 22.8.18