GEREJA KAUM MISKIN
BACAAN
Yeh 2:8-3:4 – “Diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan, dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku”
Mat 18:1-5.10.12-14 – “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini”
RENUNGAN
- Kata kunci bacaan Injil hari ini adalah: “Anak kecil.” Dalam Injil, yang digolongkan anak kecil adalah orang-orang miskin dan tersingkir. Mereka menjadi perhatian utama Gereja, maka Gereja menyebut diri Gereja Kaum Miskin. Dietrich Bonhoeffer, seorang teolog Lutheran Jerman, pernah menulis bahwa “Gereja akan menjadi Gereja hanya jika ia ada untuk orang lain. Dan untuk memulainya, Gereja mesti memberikan seluruh hartanya kepada yang menderita.” Bagaimana kenyataannya?
- Para murid menginginkan sebuah kriteria tentang seorang murid yang dianggap paling hebat dalam Gereja. Yesus menunjukkan bahwa mereka harus menjadi “anak kecil,” siap tidak memiliki peran dalam masyarakat, bersama orang-orang miskin di mana mereka tinggal. Alasannya adalah “Setiap orang yang menerima salah satu dari orang-orang kecil ini, ia menerima Aku.” Yesus menyamakan diri dengan mereka yang lemah, kecil, dan miskin. Maka setiap pengikut Kristus harus menjadi sama seperti Kristus. Bagaimana kenyataannya?
- Dengan perumpamaan seekor domba yang hilang, Allah Bapa tidak menghendaki satu pun orang kecil, lemah, dan tersingkir ini hilang. Dengan kata lain: mereka ini harus menjadi prioritas pelayanan Gereja. Kalau Gereja acuh tak acuh terhadap mereka, maka jati diri Gereja sebagai Gereja Kaum Miskin adalah bohong dan menipu. Bagaimana kenyataannya?
- Apa pun situasi dan keadaannya, kita dipanggil menjadi duta Kristus. Apa tindakan Gereja, tindakan kita, terhadap mereka yang menjauh dan terpisah dari Gereja, dan terhadap mereka yang benar-benar menderita dan membutuhkan pertolongan?
MS, 14.8.18