KEKUATAN CINTA

BACAAN

2Kor 9:6-10 – “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”
Yoh 12:24-26 – “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah”

 

RENUNGAN

  1. Tidak ada yang kita sembah selain Yesus Kristus yang telah mengurbankan hidup-Nya bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Cinta Kristus tersebut telah menginspirasi kita untuk berkurban; untuk berbuat yang sama seperti Dia.
  2. Tuhan memberi contoh seorang martir yang bernama St. Laurensius. Ia adalah seorang Diakon pada pertengahan abad ke-3. Ia mati sebagai martir karena dibakar. Ia telah memberikan hidupnya, sehingga nama Allah dimuliakan dan dicintai oleh semua orang. Iman dan cinta St. Laurensius merupakan buah-buah pengurbanan Kristus. Walaupun kita tidak dipanggil untuk tindakan heroik seperti St. Laurensius, Kristus memberikan rahmat kepada kita untuk berani memanggul salib, hidup dengan murah hati, dan sepi ing pamrih.
  3. Ketika kita merefleksikan hidup para Santo dan Santa, kita terinspirasi oleh pelayanan mereka terhadap Kristus dan Gereja-Nya. Kesetiaan mereka adalah buah dari kesetiaan Kristus. Kesetiaan kita pada Kristus diharapkan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama seperti dilakukan oleh para kudus Allah.
  4. Kesimpulannya demikian: Mencintai berarti melayani, dan melayani berarti kehilangan diri demi hidup orang lain. Yesus memilih Salib bagi diri-Nya dan bagi murid-murid-Nya. Hal ini berarti setiap orang yang ingin menjadi murid Yesus dipanggil untuk ambil bagian dalam hidup-Nya dan perjalanan-Nya. “Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”

 

MS, 10.8.18