IMAN HARUS DIUJI
BACAAN
Yer 31:1-7 – “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi”
Mat 15:21-28 – “Hai ibu, besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki”
RENUNGAN
- Kita sering berada pada posisi seperti wanita Kanaan seperti dikisahkan dalam Injil hari ini, yaitu menyampaikan doa permohonan dan menunggu jawaban dengan sungguh-sungguh. Wanita Kanaan itu mohon: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” “Tetapi, Yesus sama sekali tidak menjawab.” Jawaban yang sungguh menghancurkan yang sama sekali tidak diharapkan oleh wanita Kanaan tersebut.
- Wanita tersebut terus mendekati Yesus dengan harapan Ia menanggapi masalahnya. Bagi para murid, hal tersebut sangat tidak menyenangkan, maka wanita tersebut perlu diusir. Apa yang sebenarnya dibuat Yesus adalah menguji iman wanita tersebut. “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu” (1Petr 1:7).
- Yesus menanggapi wanita tersebut: “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Pernyataan yang meluluh-lantakkan iman wanita itu. Tetapi wanita itu tidak putus asa, dan terus memohon: “Tuhan, tolonglah aku!” Ia mengulangi permintaannya dengan segala usaha, sangat mendesak dan sangat sungguh-sungguh. Yesus masih sekali lagi mencobai iman si wanita itu: “Tidak patut mengambil roti … dan melemparkannya kepada anjing.”
- Pukulan demi pukulan terhadap imannya tidak membuat wanita tersebut menyerah. Dan Yesus mengatakan: “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.”
- Kita diharapkan memiliki iman yang hidup. Walau pun doa-doa kita tidak dijawab pada saat itu juga dan terus banyak pencobaan, kita harus ingat cerita wanita Kanaan ini dan bagaimana caranya ia mengatasi pencobaan dan masalah dalam hidupnya.
- Sebenarnya pada saat kita berdoa untuk minta sesuatu, Tuhan sudah menyiapkan hadiahnya untuk kita dan sedang otw menuju kita. Namun dari kita dituntut percaya pada Tuhan dan kebijaksanaan-Nya, bahwa Ia akan menjawab permohonan kita sesuai dengan maksud dan kehendak-Nya. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Hibr 11:6). Iman tidak hanya mampu menggerakkan gunung, tetapi iman juga menggerakkan hati Allah untuk turun tangan atas masalah kita.
MS, 8.8.18