YOHANES PEMBAPTIS SANG PEMBELA KESUCIAN, KEBENARAN DAN KEADILAN
BACAAN
Yer 26:11-16.24 – “Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu”
Mat 14:1-12 – “Herodes menyuruh memenggal kepada Yohanes Pembaptis, kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus”
RENUNGAN
- Yohanes Pembaptis diutus untuk menyiapkan jalan Tuhan. Ia adalah saksi kesucian dan kebenaran Allah. Ia berusaha membangkitkan penyesalan akan dosa dan perlunya pertobatan. Ia berbicara dengan jelas dan tidak takut kepada seorang pun. Ia berhadapan dengan Herodes Antipas, raja yang korup, lalim, dan sewenang-wenang. Yohanes mengkritik sistem dan moral Herodes: “Tidak halal engkau mengambil Herodias!”
- Pesta ulang tahun yang dihadiri “pembesar-pembesar, perwira-perwira dan orang-orang terkemuka Galilea” (Mrk 6:21) menjadi kesempatan untuk merancang pembunuhan terhadap Yohanes. Dengan dipengaruhi bisikan jahat (Herodias) Yohanes dipenggal kepalanya. Ia sebagai martir; ia telah menjalankan kenabiannya tanpa takut segala resiko. Yohanes telah menunjukkan kepada kita integritas pribadinya sebagai nabi.
- Dengan cara kita masing-masing, kita dipanggil menjadi seorang nabi untuk menyuarakan kesucian, kebenaran, dan keadilan. Hal ini tidaklah mudah. Tantangan datang dari dalam diri kita: hidup dan kepribadian kita sering masih porak poranda, dan iman kita yang lemah. Tantangan dari luar, kita diejek, disingkirkan, bahkan ancaman atas nyawa kita. Maka tidak banyak orang yang siap menjadi nabi; banyak yang kompromi, supaya aman.
- Apa yang harus kita bangun? Pertama-tama, iman yang mendalam dan berakar pada Kristus. Kedua, berani hidup dalam kebenaran, hati-hati dalam bertindak, dalam memilih, dan dalam memutuskan. Semua ini akan berdampak pada orang lain, diri sendiri, juga komunitas. Ketiga, kita mesti berani menunjukkan jati diri sebagai orang beriman yang bertanggungjawab.
MS, 4.8.18