MENJADIKAN FIRMAN TUHAN ISTIMEWA

BACAAN

Yer 26:1-9 – “Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan”
Mat 13:54-58 – “Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”

 

RENUNGAN

  1. Di hadapan tetangga-tetangga-Nya, yang sudah ditinggalkan selama kurang lebih tiga tahun, Yesus memberi kesaksian tentang kebenaran. Orang-orang takjub dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? …. Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.”
  2. Mereka tidak mengakui kebenaran yang disampaikan Yesus, karena Ia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja; tak ada sedikit pun yang istimewa dari mereka.
  3. Tidak berbeda dengan kita. Kita seringkali tidak bisa menerima kelebihan dan keunggulan orang lain bila tidak sesuai dengan keinginan kita; kita menutup mata terhadap kebenaran. Di dalamnya ada rasa iri hati, tidak ingin disaingi. Padahal iri hati menyesatkan kita dalam menilai orang lain.
  4. Kita diundang untuk percaya lebih dalam terhadap kuasa Yesus. Tetapi penyakit kita adalah menganggap undangan itu biasa-biasa saja, tidak ada istimewanya. Ketika kita mendengar atau membaca Firman Tuhan, kita tidak tergerak karena Firman Tuhan kita anggap biasa saja. Dan yang terjadi sebenarnya adalah ini: kita tidak mendalam di dalam Firman. Kita hanya tahu permukaannya saja, sehingga hidup kita tidak menjadi baru dan begitu-begitu saja.
  5. Padahal Tuhan punya rencana untuk menjadikan hidup kita saksi cemerlang terhadap kekuatan Sabda-Nya. Tuhan ingin mengisi hidup kita dengan kesucian-Nya dan menjadikan kita cahaya bagi orang lain. Tetapi bagaimana hal itu mungkin kalau kita memandang Firman Tuhan hanya biasa saja.
  6. Supaya mukjizat tesebut terjadi, kita mesti menjadikan Firman sebagai yang istimewa, menjadikannya pemandu dan cahaya dalam perjalanan hidup kita. Tidak ada cara lain.

 

MS, 3.8.18