MENJADIKAN FIRMAN TUHAN ISTIMEWA
BACAAN
Yer 26:1-9 – “Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan”
Mat 13:54-58 – “Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”
RENUNGAN
- Di hadapan tetangga-tetangga-Nya, yang sudah ditinggalkan selama kurang lebih tiga tahun, Yesus memberi kesaksian tentang kebenaran. Orang-orang takjub dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? …. Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.”
- Mereka tidak mengakui kebenaran yang disampaikan Yesus, karena Ia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja; tak ada sedikit pun yang istimewa dari mereka.
- Tidak berbeda dengan kita. Kita seringkali tidak bisa menerima kelebihan dan keunggulan orang lain bila tidak sesuai dengan keinginan kita; kita menutup mata terhadap kebenaran. Di dalamnya ada rasa iri hati, tidak ingin disaingi. Padahal iri hati menyesatkan kita dalam menilai orang lain.
- Kita diundang untuk percaya lebih dalam terhadap kuasa Yesus. Tetapi penyakit kita adalah menganggap undangan itu biasa-biasa saja, tidak ada istimewanya. Ketika kita mendengar atau membaca Firman Tuhan, kita tidak tergerak karena Firman Tuhan kita anggap biasa saja. Dan yang terjadi sebenarnya adalah ini: kita tidak mendalam di dalam Firman. Kita hanya tahu permukaannya saja, sehingga hidup kita tidak menjadi baru dan begitu-begitu saja.
- Padahal Tuhan punya rencana untuk menjadikan hidup kita saksi cemerlang terhadap kekuatan Sabda-Nya. Tuhan ingin mengisi hidup kita dengan kesucian-Nya dan menjadikan kita cahaya bagi orang lain. Tetapi bagaimana hal itu mungkin kalau kita memandang Firman Tuhan hanya biasa saja.
- Supaya mukjizat tesebut terjadi, kita mesti menjadikan Firman sebagai yang istimewa, menjadikannya pemandu dan cahaya dalam perjalanan hidup kita. Tidak ada cara lain.
MS, 3.8.18