24. JAM KERAHIMAN
Doa j a m t i g a s o r e. Pada bulan Oktober 1937, di Krakow, dalam suasana yang tidak dilukiskan dengan jelas oleh Sr. Faustina, Tuhan Yesus meminta agar ia menghormati jam kematian-Nya: “Aku mengingatkan engkau, Putri-Ku, setiap kali engkau mendengar bunyi jam yang menunjukkan pukul tiga petang, benamkanlah dirimu sepenuhnya dalam kerahiman-Ku sambil menyembah dan memuliakannya …” (BHF 1572). “Pada pukul tiga sore, mohonlah kerahiman-Ku, khususnya untuk orang-orang berdosa; meskipun hanya sebentar, benamkanlah dirimu di dalam Sengsara-Ku, khususnya di dalam kesendirian-Ku pada waktu menghadapi sakratul maut. Inilah jam kerahiman yang besar bagi seluruh dunia” (BHF 1320).
Merenungkan s e n g s a r a T u h a n. Selama ibadat Jam Kerahiman ini, Sr. Faustina berusaha merenungkan sengsara Tuhan (BHF 184). Sr. Faustina melihat betapa Tuhan Yesus menderita tatkala Ia sedang didera (BHF 188). “… aku melihat Tuhan, penuh dengan luka; dan Ia berkata kepadaku” ‘Pandanglah Dia yang sudah menjadi Mempelaimu.’” (BHF 252). Melalui doa ini, Faustina melihat kepapaan dirinya, sedemikian malang dan kecil di hadapan Tuhan (BHF 237).
B a g a i m a n a doa Jam Kerahiman ini dijalankan? Tuhan Yesus mengatakan kepada Sr. Faustina: “Putri-Ku, berusahalah sebaik-baiknya untuk melaksanakan Jalan Salib pada jam ini, asal saja tidak terhalang oleh tugas-tugasmu; kalau tidak mungkin melaksanakan Jalan Saalib, sekurang-kurangnya masuklah ke kapel barang sejenak dan sembahlah Hati-Ku yang penuh kerahiman dalam Sakramen Mahakudus; dan kalau untuk masuk ke kapel pun tidak mungkin, di mana pun kebetulan engkau berada, benamkanlah dirimu dalam doa, biarpun hanya sebentar. Aku menuntut penghormatan terhadap kerahiman-Ku dari setiap makhluk, terutama dari engkau karena kepadamulah Aku telah memberikan pemahaman yang paling mendalam tentang misteri ini” (BHF 1572).
S i k a p jiwa yang dituntut. Yesus menuntut Sr. Faustina sebagai seorang anak yang harus memiliki kerendahan hati dan kesederhanaan (BHF 184). “Meskipun keagungan-Ku melampaui segala pengertian, Aku menyatukan diri-Ku hanya dengan mereka yang kecil. Aku menuntut darimu semangat seoran anak” (BHF 332).
J a n j i Tuhan pada Jam Kerahiman. Tuhan Yesus berkata kepada Sr. Faustina: “… Pada jam ini, Aku tidak akan menolak apa pun yang dimohon oleh jiwa-jiwa yang mengajukan permintaan kepada-Ku demi Sengsara-Ku” (BHF 1320). “… Pada jam ini, engkau dapat memperoleh segala sesuatu bagi dirimu sendiri dan bagi orang-orang lain yang engkau doakan; inilah saat rahmat bagi seluruh dunia – saat kerahiman yang mengalahkan keadilan” (BHF 1572).
Banyak devosan belum memahami perbedaan antara doa Koronka dan doa Jam Kerahiman ini. Doa Koronka: doa yang ditujukan kepada Allah Bapa, dan didoakan kapan saja tidak tergantung waktu, sedangkan doa Jam Kerahiman ditujukan kepada Yesus yang bersengsara, didoakan hanya jam tiga sore. Selain Jalan Salib, tidak ada rumusan resmi untuk doa Jam Kerahiman ini. Sr. Faustina mengucapkan sebuah doa: “O Darah dan Air yang memancar dari Hati Yesus sebagai mata air kerahiman bagi kami, Engkau andalanku” (BHF 84). Itu pun tidak jelas sebagai doa resmi pada Jam Kerahiman. Dalam praktek keseharian ada yang menambah macam-macam kalimat yang justru tidak sesuai dengan maksud doa Jam Kerahiman.
(Bersambung: Menyebarkan Devosi kepada Kerahiman Ilahi)