KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS; “MENJADI APAKAN ANAK INI NANTI?”
BACAAN
Yes 49:1-6 – “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa”
Kis 13:22-26 – “Dia akan datang kemudian dari pada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak”
Luk 1:57-66.80 – “Menjadi apakah anak ini nanti?”
RENUNGAN
- Kelahiran seorang anak biasanya memberi kesan khusus, tak terkecuali Yohanes Pembaptis. Mereka b e r s u k a c i t a, karena Elisabeth yang sudah tua dan dinyatakan mandul, sekarang melahirkan seorang anak laki-laki. H e r a n, karena nama anak itu Yohanes; bukan nama keluarga. K e t a k u t a n, karena Zakaria sembuh dari kebisuannya. Sukacita, heran dan ketakutan, oleh penginjil, dirumuskan dalam kalimat: “Menjadi apakah anak ini nanti?”
- Kelahiran yang disertai dengan keajaiban-keajaiban biasanya membawa keistimewaan pada pribadi yang lahir tersebut. Yohanes adalah sosok istimewa. Yesus mengakui keistimewaannya: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis” (Mat 11:11). Yohanes adalah sosok istimewa, karena dia mengakui dengan jujur siapa dirinya: “Aku bukan Mesias” (Yoh 1:20). Keistimewaan Yohanes lainnya, ia berani menyampaikan kebenaran moral dengan mengatakan: “Tidak halal engkau mengambil Herodias” (Mat 14:4).
- Pertanyaan bagi kita masing-masing: Apakah aku ini pribadi yang berharga di mata Tuhan? (bdk Mzm 8:5). “Akan menjadi apakah aku kelak?”
24.6.18