DOA “BAPA KAMI”
BACAAN
Sir 48:1-14 – “Elia terangkat dalam badai, dan Elisa dipenuhi dengan rohnya”
Mat 6:7-15 – Yesus mengajar para murid-Nya berdoa “Bapa Kami”
RENUNGAN
- Yesus mengajarkan para murid-Nya berdoa. Ia mengkritik doa yang panjang, bertele-tele dan pakai toa yang diajarkan oleh orang-orang Parisi, yang mengira bahwa dengan cara itu doa mereka akan dikabulkan. Terkabulnya doa tidak tergantung dari kerasnya suara, novena atau ziarah, tapi tergantung pada kebaikan Allah semata.
- Doa “Bapa Kami” dalam Injil Matius ini berisi enam permohonan. Yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah, yang kedua berkaitan dengan kebutuhan hidup kita sehari-hari. Doa yang paling sempurna yang pernah diajarkan Tuhan kepada kita.
- Tiga permohonan pertama: Kita minta agar relasi kita dengan Allah dibangun kembali. Nama Allah dikuduskan bila aktivitas kita demi membangun kedamaian dan kebebasan manusia. Kita juga mohon agar Kerajaan Allah datang di bumi ini seperti di dalam Surga. Kerajaan Allah datang bila kita melakukan kehendak-Nya, artinya bila kita mentaati Hukum Tuhan. Ketaatan terhadap hukum merupakan sumber keteraturan dan damai bagi kehidupan kita.
- Bagian kedua dari doa “Bapa Kami”, kita mohon agar relasi antar manusia dibangun kembali. Mohon “roti sehari-hari” artinya Yesus mengundang kita untuk hidup sebagai Eksodus Baru dengan membangun persaudaraan dalam kebersamaan yang akan menjamin roti setiap hari. “Ampunilah kesalahan kami” artinya: Tuhan menghendaki kita mulai segala sesuatu secara baru. “Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan.” Bangsa Israel dicobai di padang gurun dan gagal. Dalam Eksodus Baru, pencobaan akan diatasi dengan kekuatan yang berasal dari Tuhan. “Bebaskanlah kami dari yang jahat.” Musuh kita adalah setan. Setan telah memasuki Petrus dan mencobai Yesus di padang gurun, namun Yesus telah mengalahkan dia. Maka segala yang jahat bisa kita atasi bila kita menyandarkan diri pada Yesus. Kita juga mohon pengampunan atas kesalahan kita seperti kita mengampuni yang bersalah kepada kita. Jika kita mengampuni, maka akan diampuni. Jika kita tidak mengampuni, maka Allah pun tidak pernah akan mengampuni kita.
- Doa “Bapa Kami” bukan hanya sebuah doa, tetapi juga sebagai Jalan Hidup, Way of Life. Dalam doa tersebut kita mengarahkan seluruh diri kita kepada Allah dan orang lain. Dalam doa ini, kita mengakui ketergantungan kita kepada Allah dalam segala hal. Dan sikap kita terhadap orang lain adalah menerima mereka, apa pun keadaan mereka, dan mengampuni mereka.
MaxiSri, 21.6.18