MENJADI SEMPURNA SEPERTI BAPA DI SURGA
BACAAN
1Raj 21:17-29 – “Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa”
Mat 5:43-48 – “Kasihilah musuh-musuhmu”
RENUNGAN
- Yesus mengkritik hukum lama yang mengatakan “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” dan menggantinya dengan “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Kebanyakan orang pasti akan mengatakan: mustahil dan bodoh. Mereka cenderung balas dendam sampai lunas.
- Yesus melihat adanya budaya kekerasan di kalangan orang Israel, antara lain mereka menyalibkan para kriminal, menyingkirkan orang-orang kusta, najis dan miskin. Orang-orang Israel mengasihi saudara sebangsa, tetapi tidak harus mengasihi orang Samaria, orang Arab, orang Palestina dan orang kafir.
- Mengapa kita harus mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita? Karena kita adalah anak-anak Allah dan Allah adalah Kasih. Allah tidak bisa berbuat lain kecuali mengasihi, bahkan mengasihi siapa saja, yang baik dan yang jahat, kaum ateis maupun yang beragama, yang setia kepada-Nya maupun mereka yang menghujat-Nya.
- Kasus-kasus berikut ini akan menguji iman kita sebagai anak-anak Allah. Apa yang harus kita buat terhadap seseorang yang memperkosa anak perempuan kita? Terhadap tetangga yang telah membunuh anggota keluarga kita? Terhadap teroris yang mengebom gereja St. Maria Surabaya?
- Tujuan kita beriman adalah agar kita menjadi sempurna seperti Bapa di surga. Mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka adalah sebuah keutamaan menuju kesempurnaan tersebut. Hal itu bisa terwujud bila Allah menyatu dalam hidup kita dan jika kita selalu taat pada kehendak-Nya. Mungkinkah?
Ms, 19.6.18