MENERIMA, MENGAMPUNI, MENGASIHI SEBAGAIMANA ALLAH
BACAAN
1Raj 18:41-46 – “Elia berdoa, dan langit menurunkan hujan”
Mat 5:20-26 – “Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum”
RENUNGAN
- Cita-cita hidup keagamaan orang-orang Yahudi, yang diwakili oleh para ahli Taurat dan orang-orang Parisi, adalah menjadi benar di hadapan Allah. Bagi mereka, benar di hadapan Allah jika seseorang menjalankan semua norma hukum secara teliti dan ketat sampai sekecil-kecilnya. Tentu hal ini menjadi beban berat sekaligus penindasan terhadap orang-orang Yahudi, karena hampir tidak mungkin mereka mewujudkannya. Dalam Injil hari ini, setiap murid Kristus harus melebihi hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Parisi.
- Yesus mempunyai cita-cita untuk hidup yang lebih benar daripada orang-orang Parisi, yaitu menjadi sempurna sama seperti Bapa di surga. Hal ini bisa terjadi kalau kita bertindak sebagaimana dibuat oleh Allah, yaitu menerima, mengampuni, dan mengasihi orang-orang sebagaimana Allah telah menerima, mengampuni, dan mengasihi kita walaupun kita ini lemah dan berdosa.
- Mengapa orang yang marah, mengatakan kafir dan mengatakan goblog kepada orang lain harus dihukum? Karena kata-kata dan tindakan tersebut merupakan akar dari pembunuhan. Dan apabila kita mempersembahkan korban dan memiliki ganjalan dengan saudara kita, maka kita harus kembali untuk berdamai dengan saudara kita tersebut. Di sini damai harus menjadi ciri khas hidup orang beriman.
- Bagaimana pengalaman Anda?
m.S.R.i, 14.6.18