17. PENTINGNYA MENGAKU DOSA KEPADA IMAM
Bagi Suster Faustina, mengaku dosa memiliki bobot yang sangat tinggi dalam merawat rohani sesudah Ekaristi atau Komuni Kudus. Dalam perkembangannya sekarang, pengakuan dosa semakin tidak disukai oleh umat beriman. Hanya sebagian kecil umat datang mengaku dosa, itupun sebagian besar dilakukan menjelang Natal dan Paskah. Penyebabnya sangat kompleks. Khotbah-khotbah tentang dosa tidak pernah (jarang) dibuat lagi oleh para imam. Pemahaman tentang dosa sebanding dan sejajar pemahaman tentang Allah. Dua hal tersebut perlu mendapatkan porsi yang lebih besar dalam berpastoral sekarang ini.
DOSA ADALAH DOSA. Dalam Kitab Suci tidak dibedakan antara dosa besar dan dosa kecil. Dosa adalah dosa dan akan membawa akibat serius bagi kehidupan jiwa dan akan membelokkan arah dan tujuan hidup kita. Benar kata Rasul Paulus: “Upah dosa ialah maut” (Rom 6:23).
- Bagi Faustina, pelanggaran-pelanggaran kecil ibarat ngengat kecil-kecil yang berusaha menghancurkan kehidupan rohani di dalam diri kita” (BHF 306).
- Setan-setan kecil yang licik adalah iri hati, kedengkian, kecemburuan, dan kemunafikan (BHF 633).
- Lidah memiliki andil besar dalam kesalahan dan dosa, dan “Jiwa tidak akan mencapai kesucian kalau ia tidak terus mengawasi lidahnya” (BHF 92).
- Suster Faustina sangat sedih karena ada seorang suster pemimpin yang menghakimi suster-suster pembantu (BHF 1716), suster Faustina juga sangat sedih ketika ada suster yang menghakimi orang lain walaupun hanya dalam hati (BHF 1528).
FAUSTINA MEMANDANG DOSA.
- Jiwa Faustina merasakan “suatu kejijikan yang luar biasa terhadap dosa”. Dosa-dosa telah menghempaskan Tuhan dari hati mereka yang berdosa (BHF 866).
- Faustina merasakan dalam jiwanya: “Aku memahami betapa mengerikan dosa itu. Aku tahu dari lubuk jiwaku betapa kejinya dosa, bahkan yang paling kecil sekalipun; aku juga tahu betapa dosa itu menyiksa jiwa Yesus. Aku lebih senang menderita seribu neraka daripada melakukan dosa ringan yang paling ringan sekalipun” (BHF 1016).
- Dalam meditasi, Tuhan memperlihatkan kepada suster Faustina “betapa jahatnya dosa … aku merasakan kejijikan yang besar bahkan terhadap dosa yang paling ringan sekalipun” (BHF 1334).
MENGAPA HARUS KEPADA BAPAK PENGAKUAN (IMAM)? Dalam Kitab Suci tidak ada peraturan bahwa mengaku dosa harus kepada seorang imam. Dalam sejarah Gereja, pengakuan dosa mengalami suatu perkembangan dan akhirnya memiliki bentuknya seperti sekarang, yaitu bahwa pengakuan dosa harus kepada seorang imam dan bertemu langsung.
- Allah bertindak lewat bapak pengakuan (BHF 333).
- Seorang bapak pengakuan adalah orang kepercayaan Tuhan; dia berbicara atas nama Tuhan (BHF 895).
- Suster Faustina bersyukur karena Tuhan sendiri telah memilihkan seorang bapak pengakuan baginya (BHF 61).
- Dan Suster Faustina yakin “bahwa setiap kata yang diucapkan di kamar pengakuan adalah kata-kata Allah” (BHF 132).
MANFAAT DAN PENTINGNYA MENGAKU DOSA.
- Dengan mengaku dosa, kita dilatih untuk memiliki ketulusan dan keterbukaan, kerendahan hati, dan ketaatan (BHF 113).
- Dua manfaat pengakuan dosa: untuk disembuhkan dan untuk dididik (BHF 377).
- Suster Faustina menulis demikian: “Ketika aku meninggalkan kamar pengakuan, sukacita yang tak terperikan memenuhi jiwaku … “ (BHF 175).
- “Jiwaku merasakan kekuatan dan keberanian untuk bertempur” (BHF 321).
- “Dari kamar pengakuanlah aku menimba kekuatan dan mendapat penghiburan … “(BHF 615).
- “Jiwa yang mengaku dosa dan menyambut komuni kudus (pada Pesta Kerahiman) akan menerima pengampunan penuh atas dosa-dosanya dan akan bebas dari hukuman. … “ (BHF 699).
- Penghiburan akan diperoleh dalam Sidang Kerahiman (pengakuan dosa). “Di sana mukjijat yang terbesar terjadi, (dan) tidak henti-hentinya diulangi. Untuk mengalami sendiri mukjizat ini, tidak perlu orang pergi jauh menempuh perjalanan ziarah yang jauh … cukuplah datang ke kaki wakil-Ku dengan penuh iman dan mengungkapkan kepapaannya; maka mukjizat Kerahiman Ilahi pun akan tampak sepenuhnya. … “ (BHF 1448).
- Tuhan Yesus berkata kepada suster Faustina: “Putri-Ku, setiap kali engkau pergi ke pengakuan dosa, … Darah dan Air yang memancar dari Hati-Ku mengalir ke dalam jiwamu dan membuat jiwamu semakin mulia. … Aku dapat mencurahkan kelimpahan rahmat-Ku atas jiwamu. Apabila engkau menghampiri kamar pengakuan, ketahuilah bahwa Aku sendiri sedang menantikan engkau di sana. Aku hanya bersembunyi di balik sosok imam, tetapi Aku sendirilah yang bekerja di dalam jiwamu. Di sini, jiwa yang papa bertemu dengan Allah yang maharahim. … Banjir rahmat akan menggenangi jiwa-jiwa yang rendah hati … “ (BHF 1602).
Masihkah kita bersikukuh untuk tidak datang mengaku dosa?
(bersambung: IMAM DAN KERAHIMAN ILAHI)
ms, 4.6.18