PENGHAKIMAN TERHADAP ORANG LAIN ADALAH RACUN BAGI PIKIRAN DAN HATI KITA

BACAAN

Yak 4:13-17 – “Apakah arti hidupmu? Seharusnya kamu berkata, jika Tuhan menghendakinya”
Mrk 9:38-40 – “Barangsiapa tidak melawan kita, ia memihak kita”

 

RENUNGAN

  1. Tahukah kita, bahwa Gereja pernah memonopoli keselamatan dengan berpendapat bahwa di luar Gereja tidak ada keselamatan? Pendapat yang diyakini selama hampir duaribu tahun. Sejak Konsili Vatikan II, Gereja membarui paham tersebut, yakni: di luar Gereja ada keselamatan.
  2. Yohanes dan murid lain diberi kuasa untukmenaklukkan setan-setan. Mereka berpikir bahwa kuasa ini hanya diberikan kepada mereka. Maka ketika ada orang lain mengusir setan, Yohanes mencegahnya. Yesus berkata kepada mereka: “Janganlah kalian cegah mereka. … Barangsiapa tidak melawan kita, ia memihak kita.” Ternyata kuasa menyembuhkan juga dimiliki orang-orang yang bukan murid Yesus. Maka kita tidak perlu terusik, justru sebaliknya, harus berani mengajak mereka untuk bekerja sama demi kebaikan bagi banyak orang.
  3. Kita sebagai anggota Gereja belum tentu mengalami keselamatan bila hidup kita tidak benar, malas, tidak adil, congkak dan egois. Kita tidak akan selamat bila kita suka mengadili orang lain secara serampangan. Lagi pula kita lebih gampang mengatakan kekurangan orang lain daripada mengatakan kebaikannya.
  4. Apakah Yesus mengadili seperti kita? Yesus melihat orang lain dengan cinta. Seorang wanita pendosa yang seharusnya dilempari batu sampai mati, Yesus menerimanya, mengampuni dan memulihkannya. Hanya orang-orang yang tidak mau terbuka dan menerima Yesus, maka Yesus akan menjatuhkan pengadilan kepada mereka.
  5. Maka ketika kita mulai mengkritik orang lain, cobalah STOP! Mengambil waktu sejenak, bernapas dan mengubah pikiran. Penghakiman merupakan racun bagi pikiran dan hati kita.
  6. Berdoa: “Tuhan, jadikanlah hatiku menjadi seperti hati-Mu.”

 

MS,23.5.18