BERADA DALAM KESATUAN CINTA KASIH
BACAAN
Kis 22:30; 23:6-11 – “Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma”
Yoh 17:20-26 – “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita”
RENUNGAN
- Injil hari ini merupakan bagian akhir dari Doa Imam Agung. Yesus berdoa bagi masa depan para murid-Nya dan menghendaki mereka memiliki kesatuan dalam kasih, karena tanpa kasih dan tanpa kesatuan budi dan hati, mereka tidak layak untuk dipercaya.
- Yesus juga berdoa bagi mereka yang percaya, bahwa Bapa mengutus diri-Nya, melalui pengajaran para murid-Nya. Yesus berdoa supaya mereka semua menjadi satu sama seperti diri-Nya bersatu dengan Bapa-Nya. Yesus sangat memperhatikan kesatuan komunitas-komunitas dalam ikatan cinta kasih. Kesatuan Yesus dengan Bapa-Nya menjadi model kesatuan umat beriman. Melalui kesatuan dalam cinta kasih ini, para murid Kristus menyampaikan kepada dunia pesan-pesan Yesus. Pesan-pesan disebut sukses ketika orang-orang dunia berkata: “Lihatlah, betapa mereka mengasihi satu sama lain.”
- Perlu kita sadari bahwa kesatuan tidak berarti sama dan seragam, tetapi tetap berada dalam ikatan cinta kasih saat berada dalam ketegangan dan konflik. Tragisnya, doa Imam Agung tidak terwujud. Yang terjadi justru perpecahan umat beriman yang mengakibatkan timbulnya kelompok-kelompok yang saling bersaing, saling mengkafirkan, dan merasa diri paling benar. Mereka menyebut diri “Gereja Kristus.” Dengan Gereja yang terpecah-pecah dan terkotak-kotak seperti sekarang ini, sungguh memalukan dan tidak pantas mendapat kepercayaan. Dalam kondisi seperti ini, Doa Imam Agung Yesus tetap relevan: Yesus menghendaki semuanya bersatu, bukannya seragam, tetapi dalam kasih persaudaraan sejati.
- Bagian terakhir dari doa Imam Agung, Yesus menghendaki agar kita selalu dan selamanya bersama dengan Yesus. Ia menghendaki agar kita memiliki pengalaman tentang Bapa seperti Yesus alami: bersatu erat, mengasihi secara total, dan taat setia kepada Allah.
MSri, 17.5.18