RANTING YANG TIDAK BERBUAH HARUS DIPOTONG

BACAAN

Kis 15:1-6 – “Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah jemaat”
Yoh 15:1-8 – “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak”

 

RENUNGAN

  1. Bacaan Injil hari ini (Yoh 15:1-8: Yesus sebagai pokok anggur yang benar) pernah dipakai untuk bacaan liturgi hari Minggu, tanggal 29.4.18. Renungan hari ini fokus pada ranting yang tidak menghasilkan buah dan harus dipotong.
  2. Supaya bisa berbuah banyak, ranting harus menyatu dengan pokok anggur. Berbuah artinya menghasilkan perbuatan baik yang berguna bagi orang lain; menjadi berkat bagi banyak orang. Berkat Sakramen Pembaptisan, kita telah menyatu padu dengan Yesus, sang Pokok Anggur. Kualitas hidup kita diukur dari kualitas relasi yang intensif dengan Yesus.
  3. Tetapi dalam diri kita ada beberapa kelemahan yang menyebabkan kita tidak menghasilkan buah, antara lain: egois, marah-marah, balas dendam, meremehkan orang lain, memfitnah, iri, suka berbuat cabul, malas dan masih banyak lagi. Karena salah satu kelemahan atau lebih, kita tidak menghasilkan buah, dan jika menghasilkan buah maka rasanya asam dan hanya layak dibuang.
  4. Tindakan tegas sangat diperlukan, yaitu memotong kelemahan-kelemahan tersebut. Dipotong pasti sakit, tidak enak, apalagi dibuang. Tetapi tindakan memotong akan memberikan hasil maksimal bagi kehidupan kita. Maka kita dihadapkan pada pilihan: dipotong atau berbuah? Tuhan akan memotong apa saja yang tidak berguna, yang buruk dari pribadi kita. Sakit, tidak enak dan malu. Tetapi bagian diriku yang lain juga segera makin tumbuh, berbuah lebat sesuai impian sang Pemilik. Apa pilihan Anda?

 

MS, 2.5.18