PASKAH BARU: MENYANTAP ROTI KEHIDUPAN

BACAAN

Kis 8:26-40 – “Jika tuan percaya dengan segenap hati, tuan boleh dibaptis”
Yoh 6:44-51 – “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya”

 

RENUNGAN

  1. Tuhan Yesus bersabda: “Akulah roti yang telah turun dari surga” (Yoh 6:42). Mendengar kata-kata Tuhan, orang-orang Yahudi mengeluh: “Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari surga?” (Yoh 6:42). Mereka tidak ada gerak hati terhadap Yesus, apalagi percaya kepada-Nya.
  2. Dalam perayaan Paskah, orang-orang Yahudi selalu mengingat kembali roti di padang gurun. Yesus membantu mereka untuk lebih maju satu langkah. Nenek moyang mereka yang makan roti manna di padang gurun, semuanya mati. Yesus memberi makna baru tentang Paskah.
  3. Makna baru Paskah bukan lagi mengenang manna yang turun dari langit, tetapi menerima Yesus sebagai Roti Kehidupan dan mengikuti Jalan yang telah Ia tunjukkan. Dalam Paskah yang Baru kita diundang untuk makan daging Yesus, sehingga siapa pun yang memakan-Nya tidak akan mati, tetapi akan memiliki hidup yang kekal.
  4. Untuk bisa menerima Roti Kehidupan dibutuhkan iman dan kepercayaan, karena dengan iman semuanya menjadi mungkin dan itulah yang mendatangkan keselamatan. Iman bukan sebatas mengatakan percaya, tetapi sungguh menghidupi kepercayaan itu. Tanpa makan Roti Kehidupan, sejatinya kita hanyalah roti bakar. Sejauh mana selama ini Anda bertekun dalam merayakan Ekaristi?

 

Kamis, 19.4.18 – Msri