HAUS DAN LAPAR AKAN ROTI HIDUP

BACAAN

Kis 8:1b-8 – “Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil”
Yoh 6:35-40 – “Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal”

 

RENUNGAN

  1. Orang-orang begitu bersemangat karena ada harapan akan memiliki roti dari surga seperti dikatakan Yesus (Yoh 6:33), maka mereka bertanya: “Tuhan, berilah roti itu senantiasa” (Yoh 6:34). Mereka ini sebenarnya tidak menyadari bahwa Yesus tidak berbicara roti sebagai material. Dan Yesus memberi jawaban dengan sangat jelas: “Akulah roti hidup!”
  2. Untuk bisa memiliki Roti Hidup hanya ada satu jalan, yaitu percaya kepada Yesus yang datang dari surga sebagai pewahyuan Bapa. Percaya berarti menerima Jalan sebagaimana Yesus ajarkan kepada kita. Orang-orang telah melihat Yesus, mendengar pengajaran-Nya, dan menyaksikan tanda-tanda-Nya namun mereka tidak percaya kepada-Nya. Yesus sadar akan ketiadaan iman mereka: “Kamu telah melihat Aku, tetapi kamu tidak percaya.”
  3. Orang jaman sekarang haus dan lapar Roti Kehidupan, tetapi mereka tidak mau percaya kepada Yesus. Mereka haus dan lapar rohani: lapar dan haus akan kasih, persahabatan, kesehatan dan keluarga yang bahagia. Dan mereka mencoba memuaskan diri dengan uang, harta benda, manusia lain, bahkan dengan makanan dan minuman. Untuk beberapa saat, mereka terpuaskan, tetapi kehausan yang sebenarnya belum teratasi.
  4. Allah menghendaki agar kita, dan setiap orang, selalu bersama-Nya sampai hari terakhir. Untuk itu kita harus berani belajar “melihat Yesus” dan “percaya kepada-Nya,” sehingga bisa bersaksi seperti Rasul Paulus: “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Ketika hal tersebut kita alami, kita benar-benar dipenuhi dengan Roti yang adalah Kristus.

 

Rabu, 18.4.18 – MSri