MAKAN BERSAMA DALAM KELUARGA MERUPAKAN PERJUMPAAN ISTIMEWA
BACAAN
Kis 4:1-12 – “Keselamatan hanya di dalam Yesus”
Yoh 21:1-14 – “Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan”
RENUNGAN
- Setelah tiga tahun bersama Yesus, para murid pulkam ke Galilea. Mereka kembali ke pekerjaan semula: menjala ikan. Seolah-olah tidak terjadi sesuatu dengan Yesus. Namun sial: “mereka tidak menangkap apa-apa.” Mereka kembali ke pantai. Lapar, lelah, capai. Gagal dan penuh frustasi. Itulah nasib tidak bersama Sang Guru.
- Yesus yang berada di pantai pun tidak mereka kenal. Ia bertanya: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?” Mereka menjawab: “Tidak.” Dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dan kembali menjadi penjala ikan. Dan gagal total.
- ”Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Mereka taat melakukan apa yang Ia perintahkan. Hasilnya luar biasa. Jala penuh dengan ikan.
- Setelah mereka menghela perahu yang penuh ikan itu ke pantai, mereka melihat api arang yang dinyalakan oleh Yesus. Ia membakar ikan dan roti. Yesus memanggil mereka: “Marilah dan sarapanlah!” Yesus baik hati menyiapkan sesuatu untuk sarapan setelah semalam mereka tidak mendapatkan seekor pun ikan. “Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka.” Terbukalah mata hati mereka, bahwa Dia itu adalah Yesus yang bangkit dan hidup. Makan bersama menjadi tempat istimewa untuk berjumpa dengan orang sekeluarga dengan penuh sukacita. Hal yang sama: Ekaristi menjadi tempat istimewa untuk berjumpa dengan Yesus yang bangkit.
- Masih adakah acara makan bersama dalam keluarga Anda? Bagaimana pengalaman Anda tentang Ekaristi?
Jumat, 6.4.18 – MS