MINGGU PALMA (MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN)

BACAAN

Yes 50:4-7 – “Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu”
Flp 2:6-11 – “Yesus Kristus telah merendahkan diri-Nya, maka Allah sangat meningggikan Dia”
Mrk 14:1-15:47 – Passio: Mengenang Sengsara Tuhan

 

RENUNGAN

  1. Ketika Yesus memasuki Yerusalem, orang-orang menyambut-Nya dengan penuh sukacita dan antusias: “Terpujilah Putra Daud, terberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.” Tetapi gambaran tersebut dengan sangat cepat sirna dan berubah menjadi kegelapan, penderitaan dan kematian.
  2. Kunci untuk memahami Pekan Suci ini adalah dari bacaan II (Flp 2:6-11): “Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Walaupun Yesus merupakan wujud Allah, Ia telah mengosongkan diri-Nya, direndahkan, ditelanjangi, dituduh sebagai kriminal, dan disalib.
  3. Apa yang dijalani oleh Yesus, merupakan wujud kasih Allah kepada kita. Dengan cara tersebut, Yesus ditinggikan ke dalam kemuliaan Allah.
  4. Injil berbicara detil tentang sengsara Tuhan. Hal ini membantu kita untuk memahami lebih baik beratnya dosa-dosa kita yang menyebabkan Tuhan bersengsara.
  5. Sengsara Tuhan harus kita pahami sebagai ketaatan-Nya terhadap Bapa. Ketaatan total telah menghilangkan ketakutan dan keraguan dalam menghadapi salib. Cinta Bapa yang total kepada Yesus dibalas dengan cara yang sama oleh Yesus dengan cinta tanpa syarat, tanpa batas dan dengan kebebasan sepenuhnya.
  6. Jaman sekarang, orang semakin tega menghancurkan kehidupan orang lain; mereka tidak pernah berpikir dampak serius akibat perbuatan mereka. Istilah kasih, cinta, damai, … jauh dari pikiran mereka. Jangan-jangan hal demikian juga kita lakukan terhadap orang lain? Kalau hanya seperti itu, apa makna sengsara Tuhan bagi kita?

 

Minggu, 25.3.18 – MS