HARUS MEMILIH HIDUP DALAM TERANG ATAU HIDUP DALAM KEGELAPAN

BACAAN

2Taw 36:14-16.19-23 – “Murka Allah dinyatakan lewat pembuangan, kerahiman-Nya dinyatakan lewat pembebasan”
Ef 2:4-10 – “Kamu mati karena kesalahan, tetapi diselamatkan berkat kasih karunia”
Yoh 3:14-21 – “Allah mengutus anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya”

RENUNGAN

 

  1. Allah mencintai dunia (:manusia). Hal ini bertentangan dengan pandangan orang-orang Yahudi. Bagi orang Yahudi, Allah adalah tokoh yang memaksakan hukum-Nya kalau umat melanggarnya. Allah sebagai hakim yang harus menghukum.
  2. Bagi Yesus, Allah sebagai Bapa yang mencintai manusia. Sebagai Bapa, Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, yang mati disalib. Cinta Allah yang dinyatakan dalam diri Yesus tersebut merupakan cinta yang total dan tanpa syarat. Dari kita dituntut percaya, artinya membuka diri terhadap-Nya, memberikan seluruh diri kita kepada-Nya dengan iman yang dalam. Dengan kata lain, percaya berarti mengikuti Jalan Yesus dengan segala resikonya. Dengan demikian kita menghindarkan diri dari penghakiman.
  3. Sebaliknya: siapa yang tidak percaya sudah dihukum; dihukum karena pilihannya sendiri. Banyak orang tetap memilih dosa dan kegelapan, daripada melepaskannya. Mereka telah membuat penghakiman atas dirinya sendiri: memilih hidup susah.
  4. Jadi kita harus memilih. Memilih untuk hidup dalam terang dan kebenaran atau memilih kegelapan. Maka penting bagi kita untuk merefleksikan sisi-sisi gelap dalam kehidupan kita, sekarang dan masa lampau, yang kita sembunyikan dari orang lain tetapi selalu muncul dan mengganggu hati kita. Orang yang hidup dalam terang, tidak ada sesuatu pun yang disembunyikan dan tidak perlu ada yang ditakutkan. Bagaimana dengan Anda?

 

Minggu, 11.3.18 – MS