DOA ORANG BENAR JIKA IA MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN
BACAAN
Hos 6:1-6 – “Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan”
Luk 18:9-14 – “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”
RENUNGAN
- Di hadapan Allah, orang Parisi bangga dengan praktek keagamaannya yang jauh lebih unggul dibanding orang-orang lain. Doanya berupa kebanggaan terhadap apa yang telah ia buat. Dalam doanya, ia tidak minta apa-apa, karena ia sudah mampu mencukupi dirinya sendiri. Ia jatuh ke dalam kesombongan dan keangkuhan. Doanya tidak dibenarkan di hadapan Allah.
- Sedangkan pemungut cukai menyadari diri sebagai orang berdosa, merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Ia mohon belas kasihan: “Ya Allah, kasihanilah aku orang yang berdosa ini.” Orang ini dibenarkan di hadapan Allah.
- Bila pada waktu itu Yesus bertanya kepada orang-orang Yahudi: “Siapa yang dibenarkan?” Mereka pasti akan menjawab: “Orang Parisi.” Namun Yesus menjungkirbalikkan cara pikir mereka. Yang dibenarkan adalah mereka yang dengan rendah hati dekat dengan Allah. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yak 4:6). “Aku bersemayam bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati” (Yes 57:15).
- Pesan bagi kita: a) Orang angkuh, congkak dan sombong adalah pesaing Allah, maka ia akan direndahkan. b) Kita mudah merasa diri superior dibanding orang lain karena agama, kekayaan, jabatan atau pengetahuan dan buta terhadap kekurangan sendiri. c) Belas kasihan Tuhan hanya bisa diterima oleh mereka yang berempati terhadap orang lain. d) Agama bisa menjauhkan kita terhadap orang lain, khususnya yang tidak sepaham dengan kita.
- Bisakah aku menyingkirkan sepenuhnya sikap Parisi dari dalam diriku?
Sabtu, 10.3.18 – MS