MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS
BACAAN
Ul 30:15-20 – “Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk”
Luk 9:22-25 – “Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya”
RENUNGAN
- Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
- Menyangkal diri. Banyak dari antara kita yang hidup menuruti kesenangan-kesenangan duniawi dan demi kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan kebutuhan orang lain, terutama yang miskin dan menderita. Tuhan menghendaki agar kita berhenti dari cara hidup egois dan serakah, dan menggantinya dengan cara hidup Yesus, yaitu berbelas kasih.
- Memikul salib dan mengikut Yesus. Hal ini berarti kita harus berani terpinggirkan oleh sistem yang tidak adil. Para murid Kristus harus berani melawan sistem yang tidak adil ini dan menciptakan keadilan dalam lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Dari keluarga meluas ke masyarakat.
- Bagi kita, salib merupakan konsekuensi mengikuti Kristus. Karena pernyataan-Nya yang revolusioner, Yesus ditangkap dan disiksa namun Ia tidak takut untuk menyerahkan hidup-Nya: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13).
- Mengikuti jalan Yesus sungguh tidak mudah. Banyak bahaya dan ancaman dari orang-orang yang tidak sepaham dengan jalan Yesus, bahkan mereka yang mengatas namakan agama dan Tuhan menyerang para pengikut Kristus. Tetapi Yesus juga menegaskan, jika kita mengikuti jalan-Nya dengan setia sampai akhir, kita akan memperoleh segalanya.
- Dalam setiap kesukaran, rahmat dijanjikan. Rahmat tersebut ialah bahwa Yesus akan selalu berada di samping kita. Ia akan berjalan bersama kita, menguatkan kita, menghibur kita dan memberi kita damai.
Kemis Legi, 15 Pebruari 2018 – M.Sriyanto