TERLIBAT DALAM PERUTUSAN YESUS
BACAAN
1Raj 2:1-4.10-12 – “Aku akan mengakhiri perjalananku yang fana ini. Kuatkanlah hatimu, dan berlakulah ksatria”
Mrk 6:7-13 – “Yesus mengutus murid-murid-Nya”
RENUNGAN
- Para rasul begitu percaya kepada penyelenggaraan Allah. Mereka memiliki kuasa dari Yesus. Yesus tidak minta lebih kepada mereka, tetapi cukuplah kalau seperti yang Ia alami sendiri: Ia selalu meninggalkan keluarga, rumah dan menjadi seorang pengkhotbah keliling. Ia hidup seperti masyarakat biasa, bergulat melawan kejahatan, mengundang orang-orang agar memiliki kedalaman relasi dengan Allah. Cara hidup seperti itu yang diinginkan Yesus untuk kita wartakan.
- Tujuan perutusan (ay 7). Tujuan perutusan sangat sederhana, namun mendalam, yaitu agar para murid berpartisipasi dalam perutusan Yesus. Mereka tidak dapat pergi sendirian. Mereka harus pergi berdua-dua, karena dengan demikian perutusan mereka menjadi lebih efektif dan bisa saling membantu.
- Sikap yang harus dimiliki (ay 8-11). Tidak perlu membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat, dan mereka tidak boleh berpindah-pindah tempat tetapi menetap dalam suatu rumah sampai berangkat ke tempat lain. Mereka diajak untuk percaya kepada penyelenggaraan Allah dan kemurahan hati orang-orang yang didatangi. Mereka berangkat. Hal ini merupakan awal yang baru, di mana banyak kelompok mewartakan Kabar Baik kepada semua orang. Konflik dan perlawanan pun tidak hanya terhadap Yesus, tetapi juga terhadap kelompok-kelompok tersebut. Suka cita pun tidak lagi terbatas karena Yesus tetapi juga karena kelompok-kelompok tersebut.
- Hasil pengutusan (12-13). Mereka mengumumkan pertobatan, mengusir banyak setan, dan menyembuhkan orang-orang sakit. Para murid membuat mukjijat karena kuasa dari Yesus.
- Sekarang ini Yesus juga memanggil kita untuk suatu tugas perutusan. Tentu banyak yang tidak pandai berkhotbah seperti para rasul, tidak banyak yang bisa menyembuhkan penyakit. Tugas kita adalah menyapa orang lain dengan penuh kasih, memberi perhatian, dan terlibat dengan pergulatan hidup orang lain. Sekarang ini semua orang merasa sibuk, tidak punya waktu. Padahal beberapa menit kita hadir dan menyapa orang lain, mendengarkan masalah mereka akan menjadi hadiah besar bagi orang lain. Cobalah praktekkan di dalam keluarga Anda, mukjijat pasti terjadi.
Kamis, 1 Pebruari 2018 – MS