KELUARGA BARU YANG DIKEHENDAKI TUHAN
BACAAN
2Sam 6:12b-15.17-19 – “Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak sorai”
Mrk 3:31-35 – “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah Ibu-Ku”
RENUNGAN
- Di Israel kuno dikenal adanya marga. Marga merupakan basis untuk kehidupan bersama. Marga melindungi keluarga, pribadi perorangan, penjamin kepemilikan tanah, penjamin tradisi dan identitas. Melalui marga, orang belajar mengasihi Allah dan saudara-saudara mereka semarga. Marga merupakan ikatan yang harus dipertahankan.
- Seiring dengan penjajahan kekaisaran Romawi, ikatan keluarga dalam marga makin melemah karena mereka harus membayar pajak. Akibatnya keluarga-keluarga menjadi miskin dan individualistis. Dengan tekanan yang berat tersebut, keluarga lebih memikirkan kebutuhannya sendiri. Akibatnya: kesempatan pertemuan keluarga-keluarga se-marga semakin hilang. Dengan alasan itu, Yesus ingin membangun kembali marga yang telah hilang tersebut.
- Marga yang ingin dibangun Yesus tidak berdasarkan keturunan darah, melainkan berdasarkan semangat yang sama, yaitu melakukan kehendak Allah: “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
- Melakukan kehendak Allah berarti terbuka dan tidak menutup diri, menerima orang-orang miskin dan tersingkirkan serta hidup sebagai saudara. Hal demikian yang disukai Allah (Luk 14:12-14) dan “tidak akan ada orang miskin di antaramu” (Ul 15:4). Seperti itulah yang pernah dihayati oleh jemaat Kristen awal (Kis 4:32-35). Keluarga Baru yang dikehendaki oleh Yesus adalah perwujudan cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama.
- Sudahkah keluargaku, lingkungan, komunitasku, dan Gerejaku menjadi perwujudan Keluarga Baru yang dikehendaki Tuhan Yesus?
MS – Selasa, 23 Januari 2018