MENEMPATKAN ORANG YANG DISINGKIRKAN DI TENGAH KOMUNITAS

BACAAN

1Sam 17:32-33.37.40-51 – “Daud mengalahkan Goliat dengan umban dan batu”
Mrk 3:1-6 – “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini merupakan konflik serius antara Yesus dengan para pejabat keagamaan pada waktu itu. Harus diingat bahwa tahun 60 terjadi penganiayaan dahsyat terhadap orang-orang Kristen oleh kaisar Nero. Melihat bahwa Yesus sendiri telah diancam dan dihukum mati, orang-orang Kristen menemukan sumber keberanian dalam perjalanan iman mereka.
  2. Pada hari Sabat Yesus berada di Sinagoga. Seorang yang lumpuh tangannya berada di sana, namun ia tidak bisa berpartisipasi karena dianggap najis. Bahkan ia bisa diusir setiap saat. Dari sinilah awal mula konflik. Orang-orang Parisi mengamat-amati Yesus. Bagi mereka, menyembuhkan orang sakit sama dengan bekerja. Orang-orang Parisi menempatkan hukum dan peraturan di atas manusia, sedangkan Yesus menempatkan manusia di atas hukum. Hukum harus melayani manusia, agar ia berkembang dan menjadi sempurna. Orang lumpuh itu harus disembuhkan dan ditempatkan kembali di tengah komunitas. Maka Yesus berkata: “Mari, berdirilah di tengah!”
  3. Kepada para lawan-Nya, Yesus bertanya: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” “Mereka itu diam saja.” Yang dipikirkan Yesus hanya satu, yaitu menyelamatkan orang yang disingkirkan tersebut. Dengan demikian Yesus melawan hukum Sabat. Sedangkan yang dipikirkan orang-orang Parisi adalah mencari cara untuk membunuh Yesus.
  4. Yesus “berdukacita karena kedegilan mereka.” Ia berkata kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Kemarahan Yesus disebabkan oleh kemunafikan dan kedegilan orang-orang Parisi. Mereka datang ke Sinagoga tidak untuk mendengarkan pengajaran Yesus, melainkan untuk menuduh dan membunuh Dia. Orang-orang Parisi bersekongkol dengan kaum Herodian untuk membunuh Yesus.
  5. Apa yang lumpuh dalam diriku saat ini yang perlu disembuhkan oleh Tuhan Yesus? Bagaimana sikap dan tindakanku terhadap orang yang “lumpuh” dan disingkirkan?

 

MS – Rabu, 17 Januari 2018