ALLAH YANG BERDAULAT DAN MEMANGGIL ORANG BERDOSA

BACAAN

1Sam 9:1-4.17-19; 10:1a – “Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan! Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya”
Mrk 2:13-17 – “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa”

 

RENUNGAN

  1. Bacaan I (1Sam 9:1-4.17-19; 10:1a) berbicara tentang Kedaulatan Allah.
    Keluarga Saul berasal dari suku Benyamin, suku terkecil Israel, namun kaya raya. Saul berbadan tinggi, besar dan tampan. Di antara semua orang Israel, tidak ada yang lebih baik dari Saul. Namun Kitab Suci tidak berbicara sedikit pun tentang “kerohanian” Saul, tidak dibicarakan pula relasinya dengan Allah. Hal ini hendak mengungkapkan bahwa Israel menolak seorang pemimpin rohani, yang tidak lain adalah Allah sendiri. Israel minta seorang raja, dan diberinya Saul.
  2. Permintaan akan seorang raja merupakan tanda penolakan terhadap Allah. Namun Allah memiliki kedaulatan penuh untuk mengatur segala sesuatu yang harus terjadi dalam sejarah kehidupan bangsa Israel. Allah pengatur kehidupan, pengatur sejarah bangsa Israel. Kalau Allah menunjuk Saul sebagai raja Israel, sebenarnya merupakan awal kehancuran Israel. Hal ini adalah rencana Allah agar Israel benar-benar bertobat dan mengikuti jalan Allah.
  3. Kita sering berpikir seperti bangsa Israel, bahwa hidup kita adalah milik kita semata, sehingga merasa bebas untuk melakukan apa saja, termasuk menolak Allah. Apakah seperti ini hidup kita?
  4. Dalam Injil hari ini (Mrk 2:13-17), Yesus berjalan di tepi pantai. Banyak orang datang kepada-Nya untuk mendengarkan pengajaran-Nya. Ketika berjalan, Yesus melihat Levi sedang duduk di pos pabeannya. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Segera Levi meninggalkan pekerjaannya untuk mengikut Yesus. Levi mengundang Yesus untuk makan di rumahnya.
  5. Yesus duduk semeja bersama Levi dan tamu-tamu lainnya. Mereka adalah para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Ketika orang-orang Parisi melihat hal tersebut, mereka mulai mengkritik Yesus. Yesus menanggapi kritik mereka dengan mengatakan bahwa orang yang baik tidak perlu membutuhkan penyembuhan, tetapi orang-orang berdosa membutuhkan pengampunan. “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
  6. Kita ini orang-orang berdosa, namun dipanggil oleh Tuhan. Dia tidak hanya memanggil kita, namun juga ingin makan bersama kita. Yesus tahu bahwa kita membutuhkan kesembuhan. Tuhan Yesus tidak menghendaki kita sempurna. Dia hanya ingin kita ini utuh kembali.

 

MS -Sabtu, 13 Januari 2018