YESUS MENGAJAR DENGAN KUASA DAN WIBAWA
BACAAN
1Sam 1:9-20 – “Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel”
Mrk 1:21b-28 – “Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa”
RENUNGAN
- Yesus mengajar dengan kuasa dan wibawa, tidak seperti para ahli kitab. Pengajaran-Nya sangat menarik banyak orang. Dengan pengajaran-Nya, Yesus menyampaikan kritik terhadap otoritas keagamaan pada waktu itu. Yesus mengajar berdasarkan pengalaman-Nya akan Allah dan pengalaman hidup pribadi-Nya. Kata-kata-Nya muncul dari hati yang terdalam. Sedangkan para ahli kitab mengajar dengan menyampaikan rumus-rumus yang sudah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
- Mukjijat pertama: Yesus mengusir setan. Orang itu berteriak: “Aku tahu, siapa Engkau: Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Sebutan “Yang Kudus dari Allah” menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias. Sebutan tersebut juga berarti: Yesus sebagai Imam Agung, Raja, Hakim, dan Tabib.
- Tetapi Yesus menghardik orang itu: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat membanting orang itu dan keluarlah setan dari orang itu. Yesus memulihkan orang itu. Ia memberikan kembali kesadaran dan kebebasannya. Karena Yesus, orang itu berada dalam kesadaran penuh (bdk Mrk 5:15). Yesus menyuruh orang itu diam, karena Mesias haruslah melewati sengsara, wafat dan mati disalib. Orang-orang pada waktu itu belum siap menerima Mesias yang demikian.
- Ajaran Yesus dianggap sebagai ajaran baru, karena: a) Cara Yesus mengajar tentang Allah berbeda dengan para ahli kitab. b) Yesus mengusir setan hanya dengan kata. c) Yesus mengerjakan apa yang Ia katakan dan mengatakan apa yang Ia kerjakan; tidak munafik seperti orang-orang Parisi.
- Dengan pengajaran-Nya, Yesus membuka jalan agar orang dapat memperoleh kesucian hidup. Sedangkan pada waktu itu bila orang dinyatakan berdosa atau tidak suci dan najis, tidak bisa datang kepada Allah dan berdoa, serta tidak bisa menerima berkat dari Allah yang dijanjikan kepada Abraham. Ia terlebih dahulu harus menyucikan diri. Banyak hukum dan peraturan yang membuat umat Israel sangat terbebani. Sekarang, dengan bertemu dan percaya kepada Yesus, maka orang disucikan dan mampu hadir di hadapan Allah. Hal ini merupakan Kabar Baik yang begitu besar.
- Tiga (3) hal penting yang perlu kita resapkan: a) Markus menghendaki agar pembacanya (kita) tidak sekedar kagum. Ia meyakinkan kita bahwa Yesus, Anak Allah, akan menderita sengsara, wafat dan disalib. b) Roh jahat tahu dan takut terhadap kuasa Yesus, karena Yesus akan menghancurkan pengaruhnya. c) Siapa saja yang ingin mengikuti Yesus harus memanggul salibnya dan mengikuti Dia.
MS – Selasa, 9 Januari 2018