SABDA, Selasa 26-12-2017, SIAP MEMANGGUL SALIB DEMI KESELAMATAN KEKAL
BACAAN
Kis 6:8-10; 7:54-59 – “Aku melihat langit terbuka”
Mat 10:16-22 – “Bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu”
RENUNGAN
- Hari ini Gereja memperingati pesta St. Stephanus, martir pertama. Ia salah satu dari tujuh diakon yang ditunjuk oleh para Rasul ketika ada ketidak puasan terhadap pembagian derma kepada orang- orang miskin. Bacaan pertama mengisahkan bagaimana Stephanus dijatuhi hukuman mati oleh mahkamah agama, karena ia dianggap melawan Musa, Allah, Bait Allah, dan Hukum.
- Injil hari ini dalam rangka pengutusan para murid. Yesus mengawali percakapan-Nya dengan dua kiasan: domba di tengah-tengah serigala dan cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Hal tersebut mau menunjukkan tingkat kesulitan dan bahaya yang dihadapi para murid. Yesus menuntut supaya mereka tetap percaya kepada Tuhan. Namun para murid yang mengikuti Yesus akan mengalami hal yang sama dengan Sang Guru, yaitu “diserahkan ke tangan manusia” (Mt 17:22). Para murid harus kuat agar bisa “memberi kesaksian.”
- Agar bisa bersaksi, ketika berada dalam penganiayaan dan di pengadilan, para murid, dan juga kita, tidak boleh mengandalkan kekuatan sendiri tetapi mengandalkan kekuatan Allah. Mereka diberi janji bahwa Roh Allah akan bertindak dalam diri mereka jika mereka berkomitmen dalam misi evangelisasi dan kesaksian mereka. Roh akan berbicara melalui mereka.
- Sekali lagi pernyataan ancaman diulang dalam ungkapan “akan diserahkan”: Saudara mengkhianati saudara, seorang ayah melawan anak lelakinya, anak-anak melawan orang tua; situasi chaos disebabkan karena beragam sikap terhadap Yesus.
- Hadiah terbesar bagi para murid adalah “diselamatkan”, karena mereka telah menjalani cara hidup Juruselamat; telah berpartisipasi dalam sengsara Tuhan, berarti juga berpartisipasi dalam kemenangan-Nya. Yesus menantang para murid, menantang Stephanus, menantang kita agar kita pergi melakukan perutusan lewat kehidudan kita, dan bila harus menghadapi kesulitan, bahkan penganiayaan, kita harus siap dan tidak takut. Siapkah aku?
(MS)