SABDA, Sabtu 23-12-2017, KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS: ALLAH YANG MURAH HATI
BACAAN
Mal 3:1-4; 4:5-6 – “Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan”
Luk 1:57-66 – “Jangan, ia harus dinamai Yohanes”
RENUNGAN
- Kerabat Zakaria dan Elisabeth heran atas cara Allah memberi mereka seorang anak, dan anak ini telah ditentukan Allah untuk tugas perutusan yang sangat penting. Nabi Maleakhi berbicara tentang utusan Allah ini sebagai Elia yang akan kembali untuk “membuat hati bapak-bapak berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapak-bapaknya” (4:6)
- Kita melihat permulaan pemenuhan Sabda tersebut, ketika malaikat Gabriel mengumumkan kepada Zakaria kelahiran Yohanes dan tugas-tugasnya (Luk 1:17). Ketika anak ini diberi nama Yohanes, saudara-saudaranya heran atas nama yang diberikan kepadanya. Elisabeth diteguhkan imannya dan memastikan bahwa Allah akan dimuliakan melalui anak ini. Nama Yohanes berarti: Allah yang murah hati.
- Dalam kelahiran Yohanes dan Yesus, kita melihat rahmat Allah masuk ke dalam dunia yang dihancurkan oleh dosa dan tanpa pengharapan. Kelahiran Yohanes yang penuh mukjijat menunjukkan belas kasih Allah dalam mempersiapkan umat-Nya bagi kedatangan Tuhan dan Penyelamat, ialah Yesus Kristus.
- Kehidupan Yohanes Pembaptis dibakar oleh semangat yang bernyala. Ia membawa orang lain, bahkan murid-muridnya sendiri, kepada Yesus dan kepada kedatangan Kerajaan Allah. Yohanes dipenuhi dengan Roh Kudus, bahkan sedari rahim ibunya (Luk 1:15.41). Ketika Maria mengunjungi Elisabeth, janin Yohanes melonjak dalam rahim Elisabeth. Mereka penuh dengan Roh Kudus (Luk 1:41),
- Api Roh tinggal dalam diri Yohanes dan menjadikan dia sebagai perintis kedatangan Mesias. Yohanes dipimpin oleh Roh memasuki padang gurun sebelum menjalankan tugas pelayanannya, di mana ia dicobai dan tumbuh dalam Sabda Tuhan. Pakaian Yohanes mirip dengan nabi Elia (Raj 1:8).
- Apa yang disampaikan Yohanes senada dengan pesan nabi-nabi Perjanjian Lama yang mengecam umat Allah karena ketidak-berimanan mereka. Yohanes mencoba membangkitkan pertobatan sejati agar mereka siap menerima Mesias. Sejauh mana kesiapan rohaniku untuk merayakan pesta Natal?
(MS)