SABDA, Jumat 15-12-2017, MEREKA MENOLAK YOHANES PEMBAPTIS DAN YESUS, ANAK ALLAH

BACAAN

Yes 48:17-19 – “Ah, sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku!”
Mat 11:16-19 – “Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia”

 

RENUNGAN

  1. Para pemimpin, orang-orang bijak tidak selalu senang ketika seseorang mengkritik atau menantang mereka. Hal itu terjadi pada jamannya Yesus dan terjadi juga sekarang ini, baik di dalam masyarakat maupun di dalam Gereja. Yohanes Pembaptis dikritik dan tidak diterima. Mereka berkata: “Ia dikuasai oleh roh jahat!” Yesus juga dikritik dan tidak diterima. Mereka berkata: “Ia tidak waras lagi” (Mrk 3:21). “Ia kerasukan Beelzebul!” (Mrk 3:22). “Orang Samaria dan kerasukan setan” (Yoh 8:48). “Orang ini tidak datang dari Allah” (Yoh 9:16). Mereka tidak mau menerima jalan keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus. Bagi mereka, apa pun yang dikatakan atau dibuat oleh Yesus dianggap salah. Dan Yesus harus dihukum mati.
  2. Hal yang sama terjadi sekarang ini, bahkan dalam Gereja. Ada orang-orang yang mati-matian mempertahankan apa yang diajarkan dan tidak mau menerima pandangan baru dari orang lain atau tidak mau menerima iman yang hidup. Mereka menilai bahwa pandangan baru dianggap sebagai ketidak-taatan terhadap tradisi dan pengajaran Gereja. Banyak pemimpin Gereja yang berpendapat demikian, bahkan merasa diri paling benar, tidak terbuka terhadap pendapat umat, anti kritik, dan otoriter.
  3. Para ahli kitab dan orang-orang Parisi menganggap diri bijak tetapi seperti anak-anak yang bermaksud menyenangkan orang-orang di pasar dengan meniup seruling tetapi tidak ada yang menari. Mereka menganggap diri bijak, namun menolak Allah dan menolak Yesus, Anak Allah. Dengan sikap ini mereka tidak memperoleh hikmat dan , bahkan, menghukum diri sendiri.

 

(MS)