SABDA, Sabtu 25-11-2017, AKU PERCAYA AKAN KEBANGKITAN ORANG MATI
BACAAN
1Mak 6:1-13 – “Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar”
Luk 20:27-40 – “Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup”
RENUNGAN
- Ay 27 – Orang-orang Saduki “tidak mengakui adanya kebangkitan.” Orang-orang Saduki adalah kelompok kaum ningrat dan sangat konservatip dan mengartikan Hukum secara harafiah. Mereka hanya menerima 5 (lima) Kitab Hukum Musa: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Kitab-kitab tersebut tidak berbicara tentang kebangkitan, maka mereka juga tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Mereka menghendaki agama tidak perlu berubah seperti Allah sendiri. Untuk mengejek iman akan kebangkitan, mereka menciptakan kasus fiktif, di mana iman akan kebangkitan nampak absurd.
- Ay 28-33 – Kasus fiktif tentang seorang perempuan yang kawin tujuh kali. Menurut hukum pada waktu itu, jika seorang suami meninggal tanpa mempunyai anak, saudaranya harus mengawini janda dari orang yang meninggal tersebut. Dalam kasus ini, jika seorang lelaki tidak memiliki keturunan, maka harta kekayaannya akan jatuh ke keluarga lain (Ul 25:5-6). Ketika tujuh orang suaminya meninggal dan si perempuan juga meninggal, mereka bertanya kepada Yesus: “Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan?” Hal ini ditanyakan untuk menunjukkan bahwa iman akan kebangkitan merupakan sesuatu yang tidak masuk akal, dan tidak sesuai Hukum.
- Ay 34-38 – Jawaban Yesus menunjukkan kejengkelan mereka. Yesus tidak dapat menerima kemunafikan para elit Saduki yang memanipulasi dan mentertawakan iman pada Allah hanya untuk mempertahankan kepentingannya sendiri. Jawaban Yesus terdiri dari dua bagian: a) Mereka tidak tahu apa pun tentang kebangkitan. Yesus menerangkan bahwa keadaan orang sesudah kematian akan sangat berbeda dari kehidupan sekarang. Sesudah kematian, tidak ada perkawinan dan mereka seperti para malaikat. b) Orang-orang Saduki membayangkan bahwa kehidupan di surga sama seperti kehidupan di dunia ini. Dengan pendapat ini, sebenarnya, mereka tidak tahu tentang Allah. Siapa pun yang berada di pihak Saduki, berarti menempatkan diri berseberangan dengan Allah.
- Ay 39-40 – Reaksi para ahli Taurat: “Guru, jawabMu itu tepat sekali. Dan mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus. Para ahli Taurat ini adalah orang-orang Parisi yang percaya kebangkitan. Dengan demikian Yesus telah membungkam para lawan-Nya.
(MS)