SABDA, Jumat 24-11-2017, YESUS KRISTUS ADALAH BAIT ALLAH YANG BARU

BACAAN

1Mak 4:36-37.52-59 – “Mereka mentahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban”
Luk 19:45-48 – “Rumah-Ku adalah rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”

 

RENUNGAN

  1. Sesampainya Yesus di Yerusalem, tujuan utamanya adalah memasuki Bait Allah. Hal ini sesuai dengan nubuat nabi Maleakhi: “Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke Bait-Nya.” Ia disertai oleh para murid-Nya. “Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah.”
  2. Didapati-Nya, Bait Allah telah menjadi sarang para bandit, seperti dikatakan oleh nabi Yeremia: “Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini?” Aktivitas bisnis dan sampingannya telah menjadikan Bait Allah sebagai sarang penyamun yang menghilangkan fungsi eksklusif Bait Allah, yaitu sebagai tempat perjumpaan dengan Tuhan. Maka Yesus mengusir para pedagang tersebut dari Bait Allah.
  3. Yesus menuntut perubahan total terhadap Bait Allah, yaitu dengan memurnikan Bait Allah dari hal-hal negatif yang dibuat manusia dan mengembalikan ke fungsi aslinya, yaitu sebagai tempat menyembah Allah. Untuk itu maka para pedagang harus diusir, seperti dinubuatkan nabi Zakaria: “Tidak akan ada lagi pedagang di rumah Tuhan, ketika Hari itu datang” (Zak 14:21).
  4. Pengajaran Yesus yang radikal dan menutup kesempatan korupsi dan maksiat dalam Bait Allah telah menyulut kemarahan orang-orang yang dirugikan, yaitu para imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel. Mereka berusaha untuk membinasakan Yesus, “tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.” Dari Bait Allah, sengsara Yesus dimulai.
  5. Paus Benedictus: “Penyiksaan dan penyaliban Yesus berarti akhir Bait Allah. Era Bait Allah telah usai. Ibadah yang baru diperkenalkan, yaitu menyembah Allah dalam diri Yesus Kristus yang wafat dan bangkit. Bait Allah yang baru mengumpulkan orang dan menyatukan mereka dalam Sakramen Tubuh dan Darah-Nya.”

 

(MS)