SABDA, Jumat, 17-11-2017 MEMBANGUN HIDUP UNTUK MENYONGSONG SAAT ANAK MANUSIA DATANG

BACAAN

Keb 13:1-9 – “Jika mereka mampu menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?”
Luk 17:26-37 – “Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini melanjutkan refleksi tentang akhir jaman dan bagaimana menyiapkannya. Tentang akhir jaman sudah menjadi problem pada waktu itu. Allah merupakan satu-satunya yang menentukan saat terjadinya akhir jaman. Tetapi saat Allah tidak bisa diukur dengan ukuran waktu kita. Dan kita tidak tahu, kapan hal itu akan terjadi. Tetapi yang menguatkan kita bukanlah kapan saat itu terjadi, tetapi Sabda Tuhan Yesus yang hadir dalam diri kita.
  2. Ay 26-29 – Tiap hari hidup kita berjalan rutin: makan, minum, bekerja, main hp, … Saking rutinnya, kita tidak lagi memperhatikan dimensi yang lebih dalam untuk kehidupan kita. Kita membiarkan ngengat mengancam hidup dan iman kita, sehingga ketika badai menerjang rumah kita, kita menyalahkan tukang bangunan. Tetapi sejatinya kita sendiri yang tidak merawat bangunan dengan baik. Kehancuran Sodom merupakan gambaran yang akan terjadi pada akhir jaman.
  3. Ay 30-32 – Kehancuran Yerusalem pada tahun 70, bisa menjadi gambaran betapa mengerikannya saat akhir jaman. Agar supaya mereka mampu menghadapi penderitaan, Yesus menggunakan gambaran kehidupan: “Baragsiapa pada waktu itu berada di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya … “ Kehancuran akan berjalan begitu cepat. Isteri Lot yang menoleh ke belakang saja, langsung menjadi tiang garam (Kej 19:26). Maka kita tidak boleh main-main dan sembarangan dalam hidup ini.
  4. Ay 33 – “Barangsiapa memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya ia akan menyelamatkannya.” Dengan Sabda tersebut, hanya orang yang mampu memberikan diri secara total kepada orang lain, akan memperoleh kepenuhan hidup. Seseorang yang hanya hidup untuk dirinya sendiri, ia akan kehilangan hidupnya. Padahal tak seorang pun dapat menjamin dan menyelamatkan hidupnya sendiri (Mzm 49:8-10).
  5. Ay 34-37 – Apa yang dikatakan dalam ayat-ayat di sini, mengingatkan perumpamaan tentang sepuluh gadis, lima bijaksana dan lima lainnya bodoh (Mt 25:1-11). Yang paling penting adalah bagaimana kita selalu siap siaga supaya layak menyongsong saat Anak Manusia datang.
  6. Bagaimana dengan Anda?

 

(MS)