SABDA, Selasa 14-11-2017, KITA INI HAMBA-HAMBA YANG TIDAK BERGUNA, HANYA MELAYANI TANPA MIKIR UPAH

BACAAN

Keb 2:23-3:9 – “Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman”
Luk 17:7-10 – “Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini menceriterakan perumpamaan yang ada hanya dalam Injil Lukas. Perumpamaan ini mengajarkan kepada kita bahwa hidup kita harus diwarnai oleh sifat pelayanan. Perumpamaan diawali dengan tiga pertanyaan dan pada bagian akhir, Yesus memberi jawaban.
  2. Ay 7-9 – Tiga pertanyaan dari Yesus. Ada 3 pertanyaan yang diambil dari kehidupan setiap hari, dan para pendengar harus berpikir sesuai dengan pengalaman masing-masing dan memberikan jawaban. Pertanyaan pertama: “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang, ‘mari segera makan.’” Pasti semua akan menjawab: “tidak.” Pertanyaan kedua: “Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum.” Semua akan menjawab: “Yes! Pasti!” Pertanyaan ketiga: “Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah malakukan apa yang ditugaskan kepadanya?” Semua akan menjawab: “Tidak!” Arah dari pertanyaan ini membuat kita menjadi sadar, bahwa Yesus menghendaki agar kita mengarahkan pikiran kita, yaitu menjadi hamba bagi yang lain.
  3. Ay 10 – Tanggapan Yesus. Pada akhir perumpamaan Yesus menarik kesimpulan yang sebenarnya sudah tersirat di dalam pertanyaan: “Demikian jugalah kamu. Apabila telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” Yesus sendiri telah memberi contoh: “Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” (Mk 10:45). Pelayanan merupakan tema yang disukai Lukas. Pelayanan merupakan bentuk perhatian terhadap para anawim, kamu miskin, yang menanti Mesias. Bukan Mesias jaya seperti diharapkan oleh para imam agung, melainkan sebagai Hamba Yahwe, seperti dinyatakan oleh Yesaya (Yes 42:1-9). Yesus minta kepada para pengikut-Nya: “Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu” (Mt 20:27). Hamba-hamba yang tidak berguna. Itulah arti menjadi orang beriman kepada Kristus. Paulus dalam 1 Kor 3:6-7, mengakui bahwa Paulus dan Apollos tidak berarti apa-apa; mereka hanyalah alat, hamba-hamba. Satu-satunya yang menilai kita hanyalah Allah (1Kor 3:7).
  4. Seseorang yang melayani Tuhan (=orang-orang miskin) dalam kehidupan sekarang ini, akan dilayani Tuhan dalam kehidupan yang akan datang: “Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilahkan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka” (Lk 12:37).

 

(MS)