SABDA, Sabtu 11-11-2017, SETIA DALAM PERKARA-PERKARA KECIL

BACAAN

Rom 16:3-9.16.22-27 – “Hendaklah kamu saling memberi salam dengan cium kudus”
Luk 16:9-15 – “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar”

 

RENUNGAN

  1. Mamon adalah dewa kekayaan bangsa Yahudi; mamon disamakan dengan kekayaan duniawi atau uang. Orang-orang Parisi telah menjadi hamba uang (Lk 16:14). Kekuatan uang dan materi sangat menarik dan mampu meyakinkan kita bahwa tanpa uang dan materi kita tidak bisa bahagia, bahkan tidak bisa hidup. Namun kita juga harus sadar bahwa Yesus juga tidak meminta kita meninggalkan uang dan kekayaan. Yang dikritik Yesus adalah kelekatan terhadap harta kekayaan, seperti bendahara yang tidak jujur (Luk 16:1-8) yang akhirnya di-phk dari pekerjaannya.
  2. Manusia sekarang ini banyak yang sudah dibutakan oleh kekayaan, sehingga sudah tidak setia lagi kepada kebenaran. Kalau demikian, bagaimana Allah bisa percaya pada kita dan memberikan berkat serta harga surga yang begitu besar bagi kita?
  3. Allah mengundang kita untuk memilih keabadian dan mengikuti kehendak-Nya. Hanya persahabatan dengan-Nya yang menuntun kita pada kebahagiaan sejati.
  4. Maka Yesus mengingatkan kita: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” Dari peringatan Tuhan ini, penting bagi kita untuk menjaga kesetiaan dan komitmen yang dimulai dari tindakan yang sederhana. Misalnya mengelola uang. Urusan uang merupakan urusan sederhana, namun bisa berakibat fatal jika tidak disiplin. Jika kita bertindak jujur dalam mengelola uang, maka kita pasti bisa bersikap terbuka dan bertanggung jawab.
  5. Jika kita dapat dipercaya dan bertanggung jawab terhadap harta benda dunia dan menggunakannya untuk membangun Kerajaan Allah, untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, maka kita dapat dipercaya dengan hal yang lebih besar, yaitu hidup kekal bertatap muka dengan Allah. Bagaimana dengan Anda?

 

(MS)