SABDA, Senin 6-11-2017, KERAJAAN ALLAH DIPERUNTUKKAN BAGI SEMUA ORANG TANPA KECUALI

BACAAN

Rom 11:29-36 – “Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua”
Luk 14:12-14 – “Undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta … sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar”

 

RENUNGAN

  1. Sudah menjadi kebiasaan orang-orang Yahudi, dan kebiasaan kita, jika mengadakan pesta, lebih mengutamakan mengundang sanak saudara, teman-teman dekat, dan orang-orang terpandang. Hal ini penting untuk menjaga nama baik dan menaikkan gengsi dan martabat.
  2. Yesus menggunakan pesta perjamuan untuk melambangkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukan milik suatu masyarakat yang tertutup yang hanya terdiri dari orang-orang kaya, orang-orang terpandang, dan juga bukan perkumpulan para sahabat, melainkan milik semua orang, termasuk orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Siapa saja, tanpa terkecuali, berhak masuk ke dalam Kerajaan Allah.
  3. Kita mengundang mereka, orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta, ke dalam perjamuan Kerajaan Allah, bila kita mengasihi mereka dengan rela, tulus dan murah hati. Kita tidak akan mendapat balas apa-apa dengan mengasihi mereka, namun kita memperoleh kebahagiaan. Dan kebahagiaan ini akan dipenuhi oleh Allah “pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
  4. Mengasihi dan murah hati terhadap mereka menuntut pengorbanan dari kita. Tindakan ini tidak akan mempermiskin hidup kita, tetapi justru memperkaya. Tuhan menegaskan: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).
  5. Masalahnya: apakah kita mau keluar dari zona aman dan membuka hati serta memperhatikan mereka?

 

(MS)