SABDA, Minggu Biasa XXXI 5-11-2017, ORANG-ORANG YANG PENUH KEMUNAFIKAN

BACAAN

Mal 1:4b-2:2b.8-10 – “Kamu telah menyimpang dari jalan; dengan pengajaranmu kamu membuat banyak orang tergelincir”
1Tes 2:7b-9.13 – “Kami rela membagi dengan kamu bukan hanya Injil Allah melainkan juga hidup kami sendiri”
Mat 23:1-12 – “Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini merupakan sebagian kritik panjang yang disampaikan Yesus terhadap para ahli Kitab dan orang-orang Parisi (Mat 23:1-39). Yesus mengkritik mereka, karena sikap mereka terhadap Allah berlawanan dengan sikap mereka terhadap sesama. Mereka adalah orang-orang munafik.
  2. Ay 1-3 – Kesalahan mereka sangat fundamental, yaitu tidak adanya kesamaan antara kata dan tindakan; “mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” Hal ini merupakan peringatan bagi kita semua, khususnya yang memiliki otoritas untuk mengajar, berkhotbah, dan memimpin ibadat.
  3. Ay 4-7 – Kesalahan orang-orang Parisi: a) mengikatkan beban-beban berat di bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. b) mengetahui hukum dengan baik tetapi tidak melaksanakannya. c) melakukan segala sesuatu demi dilihat dan dipuji orang. d) suka menduduki tempat-tempat utama dan suka diberi salam di tempat-tempat umum. e) suka disebut Guru. f) menempatkan diri sebagai golongan yang berbeda. Jangan-jangan kesalahan tersebut menjadi bagian hidup kita saat ini. Menurut Yesus, semuanya itu adalah kemunafikan dan kebohongan.
  4. Ay 8-12 – Mengatasi kesalahan fundamental tersebut di atas dengan cara: a) masing-masing orang beriman harus siap menjadi pelayan: “Barangsiapa  terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” b) setiap komunitas/kelompok orang beriman harus mengutamakan persaudaraan, bukannya perbedaan. Yesus berkata: “Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi …” Jiwa persaudaraan berarti menjadi saudara bagi semua. c) merendahkan diri di hadapan Allah, artinya apa yang ada pada kita adalah milik Allah dan kita gunakan hanya demi kemuliaan Allah. “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” “Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp 2:8). Yesus menghendaki agar kita serupa dengan Dia. Siapkah kita?

 

(MS)