SABDA, Sabtu 21-10-2017, BERANI MENJADI SAKSI KRISTUS SECARA TEGAS

BACAAN

Rom 4:13.16-18 – “Sekali pun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya”
Luk 12:8-12 – “Barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini kelanjutan Injil kemarin (Luk 12:1-7): takut kepada Allah membawa seseorang untuk mengakui Yesus di depan semua orang, apa pun konsekuensinya.
  2. Ay 8-9 – “Barangsiapa menyangkal Aku di depan manausia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.” Kadang-kadang sukar untuk mengakui Yesus di depan umum. Ketika kita mengetahui ada penghinaan terhadap Kristus, perusakan gereja-gereja, kita tidak melawan, seperti tidak terjadi apa-apa, seolah-olah menyetujui. Bahkan kita takut-takut untuk berdiri di depan Yesus, contohnya kalau kita harus membuat tanda salib di depan umum. Ketika di rumah tidak masalah untuk membuat tanda salib, bagaimana kalau sewaktu kita makan di restoran? Beban batin kita adalah: “Orang-orang pikir bahwa kita adalah orang Katulik. Malu.”
  3. Ay 10 – “Barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.” Apakah ada dosa yang tak terampuni? Tidak ada. Semua dosa diampuni, karena cinta dan belas kasih Allah begitu kuat melebihi dosa. Kalau begitu apa arti Sabda tersebut? Begini: Roh Kudus selalu menyadarkan kita akan dosa-dosa kita, tetapi kita tidak mau menerimanya, tidak mau menyesal dan tidak mau bertobat.Kita menganggap bahwa dosa tersebut bukan dosa. Karena kita menolaknya, maka kita tidak mendapat pengampunan. Bila kita mati dalam keadaan seperti ini, maka kita baru menyesal. Terlambat. Sesal kemudian tak berguna.
  4. Ay 11-12 – Memberi kesaksian iman melalui hidup setiap hari. Mungkin kita belum cemas, karena belum akan diseret ke pengadilan karena iman. Kita mesti sadar, tidak penting ke mana kita pergi atau apa yang kita buat, kita ini adalah saksi-saksi Kristus. Dalam keseharian kita memerlukan Roh Kudus selalu berbicara kepada kita agar kita mampu setia dalam iman ketika kita berhadapan dengan orang lain. Kita pun dituntut untuk selalu rendah hati dan hidup menurut keutamaan-keutamaan Kristen. Orang lain membutuhkan teladan dan kesaksian kita.
  5. Kita mohon rahmat Tuhan agar Roh Kudus selalu menguasai hidup kita, karena kita sering lemah dalam bersaksi. Dan mohon agar kita memiliki kasih yang lebih besar agar pantas disebut orang beriman sejati.

 

(MS)