SABDA, Kamis 19-10-2017, JANGAN SAMPAI TUHAN MENGECAM DAN MENGUTUK KITA
BACAAN
Rom 3:21-30a – “Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum”
Luk 11:47-54 – “Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakaria, akan dituntut”
RENUNGAN
- Injil hari ini berbicara tentang konflik antara Yesus dan para penguasa agama pada jaman itu.
- Lagi, Yesus mengecam para pejabat agama pada jaman-Nya dengan kata-kata keras: “Celakalah kamu, … “ Pada jaman dahulu, kebijaksanaan Allah disampaikan kepada umat Israel melalui para nabi. Namun para nabi tersebut ditolak dan dibunuh oleh para pemimpin agama. Orang-orang Parisi, sebagai keturunan leluhur pembunuh para nabi, kagum terhadap para nabi, maka mereka membangun makam-makam bagi mereka. Hal ini merupakan kemunafikan yang menjijikkan, maka Yesus mengecam dan mengutuk mereka.
- Yesus juga mengutuk para ahli kitab, karena mereka “telah mengambil kunci pengetahuan.” Artinya: para ahli kitab menyatakan diri sebagai pemegang monopoli dalam pengetahuan dan tafsir Kitab Suci, orang lain tidak punya hak untuk itu. Namun pengetahuan dan tafsir mereka telah sedemikian menyimpang dan menutup orang lain untuk memahami Kitab Suci. Dengan demikian mereka telah menutup surga bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Namun demikian, mereka masih sombong, iri hati dan dengki. Mereka membinasakan tidak hanya para nabi jaman dulu, tetapi nabi terakhir, yaitu Yesus.
- Yesus adalah “Kunci Rumah Daud” (Yes 22:22; Why 3:7). Artinya: Yesuslah yang membuka surga bagi mereka yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Ia adalah Kebijaksanaan Allah dan Sumber Kehidupan. Hanya mereka yang memiliki kerendahan hati, yang menyerahkan diri pada Allah, dan tergantung pada-Nya, dapat menerima Sang Kebijaksanaan ini. Kepada mereka Allah menyampaikan Sabda-Nya dan memberikan Sang Kebijaksanaan serta pemahamannya.
- Yesus, dengan keras, telah mengecam kemunafikan orang-orang Parisi dan ahli Taurat. Tujuan sebenarnya adalah menghendaki agar mereka membuka pikiran dan hati untuk Sabda Allah. Tetapi tidak ada hasilnya sama sekali, bahkan “orang-orang Parisi dan ahli Taurat terus mengintai Yesus … berusaha memancing-Nya supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya (ay53-54).
- Kita mohon rahmat agar mampu bertobat dari sifat munafik, sombong, dan iri hati.
(MS)