SABDA, Rabu 18-10-2017, HIDUP DENGAN CARA BARU DALAM KRISTUS
BACAAN
2Tim 4:10-17a – “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku”
Luk 10:1-9 – “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya”
RENUNGAN
- Hari ini Gereja merayakan Santo Lukas Rasul. Bacaan Injil dipilih tentang pengutusan tujuhpuluh dua murid yang harus menyampaikan Kabar Gembira Allah. Melalui perutusan tersebut, Yesus ingin memulihkan kembali nilai-nilai tradisi hidup bersama yang telah hilang karena penjajahan Romawi, sehingga hidup bersama menjadi sebuah Perjanjian dan menjadi contoh Kerajaan Allah.
- Ay 1-3 – Yesus mengutus para murid untuk pergi ke tempat-tempat yang akan Ia kunjungi. Mereka sebagai juru bicara Yesus. Ia mengutus mereka berdua-dua. Hal ini menandakan agar mereka saling membantu, karena perutusan merupakan tugas komunitas orang beriman.
- Ay 2-3 – Tanggung jawab bersama. Tugas pertama adalah berdoa agar supaya Tuhan mengirim para pekerja. Semua murid merasa mempunyai tanggung jawab untuk tugas perutusan ini. Yesus mengirim mereka seperti domba di tengah serigala. Artinya: misi itu merupakan tugas sulit dan berbahaya, karena sistem masyarakat di mana mereka hidup dan sering bertentangan dengan rencana pembaruan yang dibuat oleh Yesus.
- Ay 4-6 – Keramahtamahan. Mereka tidak diperkenankan membawa barang-barang yang tidak perlu. Satu hal yang mereka bawa adalah damai. Mereka harus percaya terhadap orang-orang yang mereka jumpai. Para murid yakin bahwa orang-orang akan menerima mereka. Sikap ini merupakan kritik terhadap sistem masyarakat yang menyingkirkan orang-orang miskin, sakit, orang-orang berdosa. “Janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan” artinya tidak boleh ada waktu yang disia-siakan dengan hal-hal yang tidak terkait dengan perutusan.
- Ay 7 – Sharing. “Makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu … Janganlah berpindah pindah rumah.” Mereka diwajibkan tinggal bersama orang lain, berpartisipasi dalam kehidupan dan pekerjaan mereka. Mereka harus percaya pentingnya sharing. Dengan cara ini para murid menyatakan sebuah model baru tentang hidup bersama.
- Ay 8 – Berkumpul di sekitar meja. Orang-orang Parisi tidak percaya “kemurnian” makanan yang disediakan oleh masyarakat umum, maka kemana pun mereka membawa makanan sendiri. Sebaliknya, para murid harus makan yang disediakan oleh orang-orang yang dikunjungi. Mereka tidak boleh hidup terpisah dengan mereka; harus duduk semeja dengan mereka dalam keakraban.
- Ay 9a – Menerima mereka yang disingkirkan. Para murid harus memperhatikan orang-orang sakit, menyembuhkan orang-orang kusta dan mengusir setan-setan. Hal ini berarti mereka harus menerima mereka yang disingkirkan, yang tidak pernah dibuat oleh orang-orang Parisi.
- Ay 9b – Kehadiran Kerajaan Allah. Jika tugas-tugas di atas terpenuhi, maka para murid harus berseru kepada seluruh dunia: “Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu.” Untuk menyatakan Kerajaan Allah, bukan mengajarkan doktrin dan dogma, tetapi membawa orang ke arah hidup dengan cara baru, hidup bersama sebagai saudara, dan menyatakan bahwa Allah adalah Bapa.
(MS)