SABDA, Jumat 13-10-2017, HARUS MENANG TERHADAP GODAAN DAN PENCOBAAN DAN TETAP BERIMAN DENGAN TEGUH
BACAAN
Yoel 1:13-15; 2:1-2 – “Hari Tuhan yang gelap gulita dan kelam kabut”
Luk 11:15-26 – “Jika aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”
RENUNGAN
- Inji hari ini berbicara tentang pengusiran setan-setan yang dibuat Yesus di hadapan orang banyak.
- Ay 14-16 – Tiga reaksi terhadap pengusiran setan: heran, kagum, dan gembira. Tetapi para ahli kitab bereaksi lain: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Yang lain masih minta sebuah tanda dari surga, karena mereka tidak yakin dengan pengusiran setan yang dibuat di depan orang banyak itu.
- Ay 17-19 – Yesus menunjukkan kengawuran cara pikir para musuh. Yesus menggunakan dua argumen untuk menghadapi tuduhan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Pertama, jika setan mengusir setan, berarti ia memecah belah dirinya sendiri dan tidak akan hidup. Kedua, Yesus mengembalikan argumen mereka: Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apa para pengikutmu mengusir setan? Dengan kata-kata ini, mereka mengusir setan juga dengan bantuan Beelzebul.
- Ay 20-23 – Yesus adalah orang yang paling kuat yang pernah datang ke dunia ini, dan kedatangan Yesus merupakan pertanda bahwa Kerajaan Allah telah hadir. Yesus mengajak kita untuk fokus pada argumen yang Ia kemukakan: “Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.” Setan, pada waktu itu, dipahami sebagai orang yang kuat dan bersenjata lengkap, tetapi kenyataannya, Yesus berhasil mengusir mereka. Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa Yesus sebagai orang yang paling kuat yang pernah datang ke dunia ini. Dengan kedatangan Yesus, maka kerajaan Beelzebul terkalahkan dan kekuasaannya pudar.
- Ay 24-26 – Kejatuhan yang kedua lebih buruk daripada yang pertama. Pada jamannya Lukas, sekitar tahun 80, merupakan saat penganiayaan dan penyiksaan terhadap umat Allah. Banyak dari mereka yang berbalik meninggalkan iman dan meninggalkan komunitas Kristen dan kembali hidup dengan cara yang lama supaya tidak ditangkap dan dianiaya. Untuk memperingatkan mereka dan kita semua, Lukas menggunakan kata-kata Yesus tersebut untuk menyatakan bahwa meninggalkan iman akan berakibat sangat buruk. Bagaimana aku?
(MS)