SABDA, Rabu, 11-10-2017, DOA BAPA KAMI (menurut St. Lukas)
BACAAN
Luk 11:1-4 – “Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya”
RENUNGAN
- Setelah Yesus memberi pujian kepada Maria yang menghabiskan waktu untuk mendengarkan Yesus, Lukas melanjutkan dengan pengajaran tentang Doa. Maka Injil Lukas dapat disebut sebagai Injil tentang Doa. Dalam Injil Lukas disajikan tentang doa Yesus, khususnya sebelum memasuki hidup publik, saat Ia dibaptis, pemilihan duabelas rasul dan di taman Jaitun.
- Doa dimulai dengan menyebut Bapa. Allah sebagai Bapa. Pada jaman Yesus, kata Bapa mengandung makna: perhatian, cinta, tanggung jawab, disiplin, pengharapan, kekuasaan dan berkat. Bandingkan dengan tokoh ayah dalam perumpamaan anak yang hilang. Ayah tersebut menunjukkan sikap Allah sebagai Bapa (Luk 15:11-32).
- ”Dikuduskanlah namaMu.” Dengan ini berarti kita harus mendekati Bapa dengan rasa hormat dan takzim karena keagungan dan kesucian-Nya.
- ”Datanglah Kerajaan-Mu.” Dalam kitab Keluaran, Allah menyatakan diri sebagai Raja Israel (Kel 19:3-6). Waktu pengembaraan di padang gurun, Yahwe Allah bertindak sebagai raja mereka. Yohanes berseru: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat 3:2). Yesus menyampaikan pesan yang sama (Mat 4:17). Yesus minta para murid-Nya agar menyampaikan pesan yang sama pula (Luk 10:9). Jadi kalau kita berdoa “datanglah Kerajaan-Mu” maksudnya agar Tuhan meraja, menyatakan kekuasaan dan Kerajaan-Nya dalam diri kita. Juga mohon agar Bapa mempercepat kedatangan Yesus ke dunia ini.
- ”Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya.” Dalam doa ini juga tercakup semua kebutuhan kita yang lain. Doa ini mengajak kita untuk bergantung pada Bapa, karena Allah memperhatikan kebutuhan kita.
- ”Ampunilah dosa kami.” Dosa berarti adanya relasi yang rusak dan terputus, maka diperlukan pengampunan tidak hanya sekali tapi terus menerus: “tujuh puluh kali tujuh kali” (Mt 18:22). Kita menipu diri jika kita mengaku tidak punya dosa, maka dari itu perlu mengaku dosa (1Yoh 1:8-2:2).
- ”Sebab kamipun mengampuni setiap orang …” Kita tidak hanya menerima pengampunan tapi juga memberikan pengampunan. Matius dengan jelas mengatakan: “Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga …” (6:14-15). Ketidak mampuan kita untuk mengampuni akan menghalangi berkat Allah dan kepenuhan Allah dalam diri kita.
- ”Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” Pencobaan artinya kecenderungan untuk bertindak dosa. Rasul Yakobus mengatakan bahwa pencobaan itu datang dari manusia sendiri (1:13-15). Kita sering tertarik pada hal-hal yang berdosa, bahkan sukar menghindar karena daya tahan rendah. Allah ingin melindungi kita dan kita diharapkan bergantung pada Allah. Allah tahu kelemahan kita dan ingin membebaskan kita agar kita menjadi utuh.
- Doakanlah doa Bapa Kami ini secara pribadi, dalam keheningan, pelan-pelan, dicerna, dirasakan dan diresapkan. Ambillah buah-buah Roh dari doa ini.
(MS)