SABDA, Sabtu, 30-9-2017 JALAN YESUS ADALAH JALAN SALIB
BACAAN
Za 2:1-5.10-11a – “Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu”
Luk 9:43b-45 – “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia”
RENUNGAN
- Injil hari ini menghadirkan pemberitahuan kedua tentang Sengsara, Kematian dan Kebangkitan Yesus. Para murid tidak memahami kata-kata tentang salib, karena mereka tidak mampu memahami seorang Mesias yang menjadi hamba bagi saudara-saudara-Nya. Para murid masih bermimpi tentang Mesias yang perkasa, penakluk dan mulia.
- Ay 43b-44 – Pandangan yang berlawanan. “Setiap orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu.” Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Perbedaan itu sangat besar. Di satu sisi, orang-orang heran dan kagum atas segala sesuatu yang telah dikatakan dan diperbuat Yesus. Yesus menanggapi terhadap semua impian, dan harapan semua orang. Di sisi lain, penegasan Yesus bahwa Ia akan dijatuhi hukuman mati dan diserahkan ke tangan manusia oleh para penguasa agama, sama sekali berlawanan dengan pendapat khalayak umum.
- Ay 45 – Pemberitahuan tentang Salib. “Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.” Para murid mendengarkan Dia tetapi mereka tidak memahami tentang salib, tetapi mereka tidak berani bertanya. Mereka takut untuk menunjukkan ketidaktahuan mereka.
- Setelah Yesus bangkit dan menampakkan diri, para murid baru tahu siapa sebenarnya Mesias. Setelah mereka bersentuhan dengan Kristus yang bangkit, mereka dapat melihat dan mengerti arti penderitaan yang dialami Mesias dan mereka tahu sepenuhnya jalan Yesus. Akhirnya mereka tidak ada keraguan sedikit pun akan pilihan mengikuti Yesus dan tahu resiko yang harus dihadapi.
- Yesus harus merasakan dan mengalami sendirian dalam perjalanan menuju Golgota. Seringkali kita juga merasakan sendirian ketika menghadapi kesulitan. Sebenarnya satu hal yang harus kita sadari ialah bahwa Tuhan selalu beserta kita (Mat 1:23; 28:10). Maka tidak perlu ada keraguan bagi kita menjadi murid-murid Kristus dalam menjalani hidup ini.
(MS)